Banten

Warga Protes Penebangan Pohon di Area Puncak Gunung Pinang Kabupaten Serang

BANTEN –Warga Desa Pejaten, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, memprotes aktivitas penebangan pohon secara di kawasan Gunung Pinang.

Berdasarkan pantauan banteninside.co.id di lokasi, Rabu (30/04/2025), tampak jelas area gunung yang pohonnya ditebang. Tak hanya itu, di sekitar lokasi juga terdapat material bangunan seperti semen, batu, dan juga pasir. Di area bawah terdapat beberapa lokasi yang juga sudah dibuat pondasi. Namun, tidak diketahui peruntukannya untuk apa karena tidak terdapat papan informasi proyek.

Tak hanya itu, bekas jejak alat berat terlihat jelas di area yang telah gundul.

Lihat juga Warga Sebut Kriminalisasi Terus Berlangsung Terhadap Penolak PIK-2

Salah seorang warga, Najarudin mengatakan, aktivitas penebangan pohon di kawasan Gunung Pinang baru diketahui pasca lebaran Idulfitri 1446 Hijriah. Namun, aktivitas tersebut sudah berlangsung sejak sebelum lebaran.

“Awalnya sih nggak ketahuan, tapi mulai ramai ketahuan dua minggu terakhir ini. Kita warga merasa berhak mempertanyakan, karena ini hutan di atas pemukiman kami,” ujarnya di kawasan Gunung Pinang, Rabu, (30/04/2025).

Najarudin menilai, aktivitas penebangan pohon ini merupakan tindakan yang merugikan masyarakat dan lingkungan. Karena berpotensi besar menimbulkan bencana lingkungan seperti banjir dan longsor.

“Kalau dibiarkan bisa bahaya. Kita memprotes ini ibarat mempersiapkan payung sebelum hujan,” katanya.

Namun, kata Najarudin, warga belum mengetahui secara pasti siapa dalang dari penebangan pohon ini. Apakah dilakukan oleh pihak swasta atau justru dilakukan oleh pihak Perhutani BKPH Serang.

Najarudin meminta agar pihak Perhutani bertanggungjawab menanami kembali area yang sudah gundul.

“Gunung ini harus ditanami lagi. Jangan sampai setelah dibabat, dibiarkan mangkrak. Kalau tidak ada tindakan, kita siap lakukan aksi lanjutan,” tegasnya.

Najarudin menambahkan, protes yang dilakukan warga adalah bentuk kekhwatiran akan adanya dampak lingkungan akibat aktivitas tersebut. Ia meminta keadilan dan perlindungan lingkungan yang ada di sekitarnya.

“Kita di sini bukan mau cari keributan. Kita hanya ingin hutan kami tetap utuh,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, warga lain yang enggan disebutkan namanya juga menuturkan bahwa aktivitas penebangan pohon sudah dilakukan sejak Maret 2025. Namun, baru diketahui setelah lebaran Idulfitri.

“Kalau aktivitasnya udah dimulai sejak pertengahan puasa,” katanya.

Menurut dia, area hutan yang gundul tampak terlihat jelas dari pemukiman warga. Sehingga ia berharap area yang gundul dihijaukan kembali.

Hingga berita ini dipublikasikan, wartawan banteninside.co.id telah berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak Perhutani BKPH Serang. Akan tetapi di kantor Perhutani BKPH Serang tidak ada satu pun yang bisa memberikan keterangan dan hanya ada seorang petugas kebersihan. (ukt)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button