Profil Kemiskinan di Banten, Maret 2023 Penduduk Miskin Kota Bertambah 37 ribu Orang
BANTEN – Jumlah warga miskin perkotaan di Provinsi Banten bertambah 37ribu orang pada periode September 2022-Maret 2023, sedangkan di perdesaan turun sebesar 40,5 ribu orang. Data tersebut diungkap Badan Pusat Statistik dalam Berita Resmi Statistik tentang profil kemiskinan di Provinsi Banten periode Maret 2023 yang dirilis Senin (17/7/2023).
Data statistik menyebut, persentase kemiskinan di perkotaan naik dari 5,89 persen menjadi 6,00 persen. Sementara itu, di perdesaan turun dari 7,29 persen menjadi 6,79 persen. Kendati demikian, secara umum persentase penduduk miskin di Provinsi Banten menurun, seperti tergambar pada data Maret 2023 prosentse pendudukan miskin Provinsi Banten sebesar 6,17 persen, menurun 0,07 persen poin terhadap September 2022 namun meningkat sebesar 0,01 persen poin terhadap Maret 2022. Dalam bahasa angka, jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 826.130 orang, menurun 3.530 orang terhadap September 2022 namun mengalami peningkatan 12.110 orang terhadap Maret 2022.
LIhat juga Al Muktabar Didesak Segera Angkat Guru Honorer Jadi PPPK
Selain jumlah warga miskin perkotaan yang meningkat jumlahnya, BPS mencatat, tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan juga mengalami kenaikan. Sekadar informasi, indeks kedalaman kemiskinan adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan, sedangkan indeks keparahan kemiskinan memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin.
Data BPS menunjukkan, pada periode September 2022 – Maret 2023, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami kenaikan. Indeks Kedalaman Kemiskinan pada Maret 2023 sebesar 1,204, naik dibandingkan September 2022 yang sebesar 0,790. Demikian juga dengan Indeks Keparahan Kemiskinan, pada periode yang sama mengalami kenaikan dari 0,157 menjadi 0,363
Apa saja faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode September 2022 – Maret 2023, antara lain adalah:
- Terjadi pengurangan tenaga kerja di beberapa industri padat karya pada akhir 2022.
- Inflasi umum periode September 2022-Maret 2023 sebesar 1,05 persen lebih rendah dibandingkan inflasi umum periode Maret 2022-September 2022 sebesar 3,08 persen.
- Pengeluaran konsumsi rumah tangga pada triwulan III 2022-triwulan I 2023 turun sebesar 0,87 persen, dibandingkan dengan triwulan I 2022-triwukan III 2022 yang tumbuh sebesar 2,72 persen.
- Nilai Tukar Petani (NTP) Maret 2023 sebesar 102,47 meningkat dibanding September 2022 sebesar 99,97
- Pada Februari 2023, persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 7,97 persen. Dimana di daerah perkotaan sebesar 8,06 persen, lebih tinggi dibandingkan daerah perdesaan sebesar 7,73 persen