Banten

Bentuk Kader Jedak, Desa Tembong Carita Pandeglang Jadi Pionir Desa Penanggulangan TBC

BANTEN – Penanggulangan penyakit tuberkulosis (TBC) di sejumlah daerah menuntut inovasi dalam hal cara pelaksanaanya. Warga di Desa Tembong, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, menjalankan program penanggulangan pengakit menular ini.

Desa Tembong memiliki inovasi Kader Jemput Dahak (Kajedak) yang mendapat apresiasi Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Dante Saksono Harbuwono saat melakukan kunjungan kerja di desa tersebut.

“Di sini ada satu inovasi Kader Jemput Dahak (Kajedak), inovasi Desa Tembong ini akan kita replikasi ke desa lain,” ujarnya.

Desa Tembing akan dijadikan desa percontohan dengan mereplikasi program-programnya di desa lain di Indonesia.

“Supaya identifikasi penyakit TBC sebagai penyebab kematian dari penyakit infeksi tertinggi di Indonesia bisa diturunkan,” sambung Wamenkes.

Lihat juga Kementerian Kesehatan Ingatkan Dinkes Waspadai Penyebaran Virus Nipah

Dia berharap, sosialisasi dan edukasi yang masif soal penyakit tuberkulosis dapat mengubah stigma masyarakat soap TBC, karena penyakit ini dapat disembuhkan dengan cara meminum obat secara teratur dan diidentifikasi dengan cepat.

“Selain identifikasi pasien-pasien yang sudah kena TBC, program yang akan kami lakukan adalah mengidentifikasi mereka yang tidak bergejala. Di antaranya orang-orang yang kontak erat, seperti keluarga pasien dan lainnya,” katanya.

Dia menambahkan, untuk mencapai zero tuberkulosis di tahun 2030, terdapat 3 hal utama yang harus dilakukan. Di antaranya menemukan kasus baru, menemukan kasus tidak bergejala dan melakukan evaluasi terhadap pasien-pasien yang telah diobati untuk memastikan obat yang diberikan diminum sesuai anjuran dokter.

Pada kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Gubernur Banten Ucok Abdulrauf Damenta mengatakan, kesadaran masyarakat berperan penting dalam upaya penanganan penyakit Tuberkulosis (TBC). Sehingga edukasi dan promotif dalam hal tersebut dapat dilakukan secara masif kepada masyarakat.

“Desa Tembong menjadi wilayah yang dikunjungi Wamenkes secara langsung. Tadi kita juga melakukan dialog yang berkaitan dengan masalah TBC dengan para kader,” ungkap A Damenta.

Diketahui, angka temuan kasus TBC pada tahun 2024 di Provinsi Banten mencapai 55.817 orang. Capaian penemuan tuberkulosis (treatment coverage) 111 persen dari target 90%. Sedangkan untuk angka keberhasilan pengobatan tuberkulosis (treatment success rate) mencapai 89 persen dari target 90 persen.

Capaian pemberian terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) pada kontak serumah di angka 66 persen dari target 68 persen. (red)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button