Potret Rusunawa Margaluyu, Tempat Relokasi Warga Sukadana Kasemen Kota Serang

BANTEN – Setelah melalui berbagai tahapan penertiban pemukiman, warga Sukadana 1, Kelurahan Kasemen, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, akhirnya pasrah direlokasi ke Rumah Susun Sewa (Rusunawa) yang disediakan Pemkot Serang.
Salah satu warga, Nina Rojaenah, mengaku awalnya merasa sedih dan tidak ikhlas meninggalkan rumah lamanya yang sudah puluhan tahun ditempati. Namun seiring waktu, ia berusaha mengikhlaskan dan mulai akan menata hidup di tempat baru.
“Kalau sedih, nggak bisa kita ceritakan lagi. Tapi sekarang sudah ikhlas. Awalnya memang berat,” katanya, Selasa (08/07/2025).
Nina bersama keluarganya yang berjumlah lima orang menempati salah satu unit di lantai satu Rusunawa Margaluyu sejak seminggu lalu. Ia mengaku cukup puas dengan fasilitas yang diberikan.
“Alhamdulillah cukup bagus, ada dua kamar, air lancar. Kami juga diperbolehkan usaha kecil-kecilan, seperti laundry,” tuturnya.
Baca juga Belanja Pegawai Pemkot Serang Sedot 40 Persen APBD 2025
Namun, Nina mengaku sempat khawatir tidak akan menerima bantuan kerohiman sebesar Rp5 juta dari Pemkot Serang karena telah mengurus KTP baru dengan alamat Rusunawa Margaluyu.
“Alhamdulillah saya sudah punya KTP (alamat baru). Tadinya khawatir, tapi ternyata walaupun KTP pindah ke sini, bantuan kerohiman tetap dikasih,” jelasnya.
Di tempat berbeda, salah satu penghuni Rusunawa Margaluyu, Burhanudin mengaku nyaman tinggal di Rusunawa.
“Saya tinggal di sini dari tahun 2021. Fasilitasnya dapat kasur, bantal, lemari juga ada. Dua kamar, dapur juga ada,” katanya.
Meskipun demikian, kata Burhan, saat ini yang belum tersedia di Rusunawa Margaluyu adalah fasilitas bermain anak. Ia berharap, fasilitas tersebut dapat segera terpenuhi.
Sementara itu, Kepala UPTD Rusunawa Kota Serang Zedi Bachmi menyebutkan, saat ini telah ada 22 kepala keluarga (KK) dari Kampung Sukadana satu yang pindah ke Rusunawa Margaluyu. Menurutnya, jumlah tersebut masih bisa bertambah seiring berjalannya program normalisasi Kali Pembuang Cibanten di Kampung Sukadana.
Dikatakan Zedi, daya tampung maksimal mencapai 160 kamar, tersebar di dua tower. Tower 1 bertipe 24 m² dengan fasilitas tempat tidur, lemari, dua meja kerja, kursi, dan dua kamar mandi. Sedangkan Tower 2 bertipe 36 m² dengan dua kamar tidur, ruang tamu, dapur terpisah, meja, kursi tamu, dan dua kamar mandi.
“Tioe 24 cocok untuk keluarga kecil atau pasangan pengantin baru,” ujarnya.
Dikatakan Zedi, Rusunawa Margaluyu memiliki lima lantai, dengan rincian tower satu sebanyak 6 kamar di lantai dasar dan 16 kamar per lantai di lantai atas. Sementara di tower 2 terdapat 11 kamar di lantai dasar dan 24 kamar di lantai atas.
Zedi mengungkapkan, penempatan penghuni dilakukan berdasarkan jumlah anggota keluarga dan kondisi khusus. Misalnya, keluarga dengan lima orang akan ditempatkan di Tower 2, sementara keluarga kecil akan menempati Tower 1. Serta lansia diprioritaskan tinggal di lantai dasar demi kemudahan akses.
“Untuk sementara, Rusunawa hanya menampung warga dari Sukadana. Kami belum menerima penghuni lain. Semua sedang difokuskan untuk penanganan relokasi ini secara bertahap,” jelasnya.
Zedi menjelaskan, fasilitas pendukung seperti area parkir, pos keamanan, dan taman bermain anak saat ini masih belum ada di Rusunawa. Semuanya baru direncanakan akan dibangun tahun 2026.
Zedi juga mengatakan, biaya sewa Rusunawa juga variatif mulai Rp150 ribu–Rp400 ribu. Dan token listrik ditanggung oleh penyewa kamar.
“Kompensasi (gratis) satu tahun bagi warga Sukadana yang pindah ke sini,” imbuhnya.
Pemkot Beri Kompensasi
Sementara itu, Ketua Satgas Percepatan Pembangunan Kota Serang Wahyu Nurjamil mengungkapkan Pemkot Serang akan memberikan kompensasi atau kerohiman.

Besaran kompensasi yang diusulkan warga adalah Rp 5 juta per kepala keluarga (KK). Namun, kata Wahyu, nilai tersebut masih dalam tahap pembahasan.
“Rp 5 juta itu merupakan usulan dari warga. Pemerintah sedang mengupayakan agar jumlah tersebut bisa terealisasi. Mudah-mudahan tidak berkurang dari yang diharapkan,” ujarnya di Perpustakaan Kota Serang, Selasa (08/07/2025).
Adapun penyalurannya, kata Wahyu, Pemkot Serang merancang skema melalui pembukaan rekening atas nama warga di Bank Banten, yang akan dikoordinasikan oleh camat. Dana akan disalurkan oleh Dinas Sosial Kota Serang, dengan target pencairan paling cepat September dan selambat-lambatnya Oktober 2025.
Terkait sumber anggaran, kata Wahyu, Pemkot Serang saat ini masih menjajaki kemungkinan bantuan dari Pemprov Banten. Namun jika tidak terealisasi, maka Pemkot akan menggunakan anggaran dari APBD Perubahan tahun 2025 melalui pos Belanja Tidak Terduga (BTT). Menurutnya, selain untuk bencana BTT juga bisa digunakan untuk kebutuhan mendesak seperti pemberian kompensasi kepada warga terdampak normalisasi.
“(Untuk bencana) Dan untuk yang sifatnya mendesak,” tuturnya.
Wahyu mengklaim, terdapat 170 kepala keluarga (KK) menyatakan siap pindah dari Kampung Sukadana 1 ke Rusunawa.
“Dan ada beberapa 70 sekian KK lagi yang memang itu sedang dilakukan pembongkaran sendiri,” ujarnya. (ukt)