Produksi Sapu Lidi, Menteri Desa dan PDT Sebut Desa Sindangheula Punya Potensi Ekonomi yang Besar
BANTEN – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menyebut Desa Sindangheula, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, memiliki potensi perekonomian yang besar.
Menurut Yandri, saat ini Desa Sindangheula telah memiliki produk unggulan berupa sapu lidi. Menurutnya, apabila dikembangkan dan tembus pasar modern akan menumbuhkan perekonomian masyarakat desa.
“(Sapu lidi ini memiliki) Potensi yang sangat besar. Tinggal perlu sentuhan sedikit saja supaya menarik penampilan sapunya, maupun pemasarannya,” katanya di Desa Sindangheula, Kamis, (14/11/2024).
Nantinya, terkait pemasaran sapu lidi tersebut, Yandri yang belum sebulan jadi menteri ini berjanji akan membantu mendatangkan pihak ketiga.
“Kalau pemasaran kita bantu, pendapatan rakyat disini akan meningkat dan tentu kesejahteraan meningkat,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang perajin sapu lidi di Desa Sindangheula, Nasuha mengaku sudah menjadi perajin sapu lidi sejak 18 tahun lalu.
Lihat juga Perekonomian Banten Diproyeksikan Tumbuh 4,8 hingga 5,6 Persen di Tahun 2025
Dalam satu hari, Nasuha bisa memproduksi sebanyak 500-1.000 buah sapu lidi. Dalam satu Minggu, apabila pesanannya sedang banyak, ia mampu memproduksi 10.000 buah sapu lidi.
“Satu buah harganya Rp3.500. Biasanya keuntungan bersih dalam sekali pengiriman Rp700.000 dari 3.000 buah sapu lidi yang dijual,” sebutnya.
Meskipun demikian, kata Nasuha, penghasilan tersebut mencukupi untuk kebutuhan keluarganya sehari-hari.
Nasuha menambahkan, bahan baku sapu lidi ia dapatkan dari wilayah Malingping, Lebak, dan Pandeglang. Pemasarannya sendiri hanya ia pasarkan secara tradisional ke daerah Bekasi, Karawang, dan Lampung.
Diketahui Desa Sindangheula adalah salah satu desa di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang. Mengutip situs resminya, secara geografis, Desa Sindangheula sebelah utara berbatasan langsung dengan Kelurahan Tembong, Kecamatan Cipocokjaya, Kota Serang. Di Selatan dan Timur, berbatasan dengan Desa Sindangsari. Sementara di sebelah barat, Desa Sindangheula berbatasan langsung dengan Desa Pancanegara.
Desa hasil pemekaran Desa Sindangsari pada 1979 ini memiliki luas wilayah 620 hektare. Luasan Desa Sindangheula sebagian besar dimanfaatkan untuk pemukiman, perkebunan, dan pertanian. Sisanya untuk perkantoran, perikanan, dan fasilitas umum.
Desa Sindangheula merupakan daerah dataran tinggi dengan ketinggian 256 meter di atas permukaan laut. Sehingga desa dengan mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani ini memiliki hawa yang sejuk. (ukt)