Banten

Target Nol Kemiskinan Sulit Tercapai, di Kota Serang Ada 3.784 Kepala Keluarga Kategori Miskin Ekstrem

BANTEN – Sebanyak 3.784 kepala keluarga (KK) di Kota Serang masuk kategori warga miskin ekstrem yang tersebar di enam kecamatan. Namun, Dinas Sosial Kota Serang tidak menyebutkan secara rinci data warga miskin ekstrem setiap kecamatannya.

“Pokoknya banyaklah dimana-mana, Kecamatan Kasemen sama Taktakan paling banyak,” ungkap Kepala Dinas Sosial Kota Serang Toyalis di halaman Kantor Kecamatan Kasemen, Senin, (18/12/2023).

Kata Toyalis, angka tersebut merupakan hasil validasi dan verifikasi lapangan berdasarkan data dari MenkoPMK yang sebelumnya 8.799 KK, setelah diverifikasi dan validasi, hanya tersisa 3.784 KK kategori miskin ekstrem yang belum tersentuh bantuan penanganan.

“Nah itukan ada data dari MenkoPMK 8.799, divalidasi oleh kami memang sisanya sekian (3.784 kepala keluarga) yang belum tersentuh, sisanya sudah tersentuh bantuan,” kata Toyalis.

Mustahil Nol Persen

Menurut Toyalis, jumlah warga miskin ekstrem mustahil menjadi 0,0 persen pada tahun 2024. Hal itu karena masih banyaknya warga miskin ekstrem di Kota Serang dan belum adanya jalan keluar.

“Iyalah (mustahil 0,0persen-red), kita hanya meringankan saja, menyelesaikan tidak mungkin kecuali keluarga itu kita berikan jalan keluar supaya setelah bantuannya habis bisa melanjutkan,” imbuhnya.

Lihat juga Kajati Banten Serahkan Surat Penghentian Penuntutan Muhyani

Ditegaskan, Dinais Kota Serang hanya bisa meringankan beban keluarga miskin ekstrem melalui bantuan sosial yang ada.

“Kitakan tidak bisa menghitung itu (penurunan). Prinsipnya Dinsos itu meringankan beban keluarga miskin ekstrem,” pungkasnya.

Pada bagian lain, seperti dirilis sejumlah media, Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Suprayoga Hadi menyatakan, target yang masuk akal untuk dicapai pemerintah adalah 0,5 sampai 0,7 persen kemiskinan ekstrem pada 2024.

“Kalau nol koma nol (persen) jelas impossible, jadi memang kita antara 0,5 (persen) sampai 0,7 (persen),” kata Suprayoga di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (14/12023).

Menurut Suprayoga, kemiskinan ekstrem turun tidak lebih dari 1 persen dari 2,04 persen pada Maret 2022 menjadi 1,12 persen pada 2023.

Seperti diketahui, tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia pada Maret 2023 berada di angka 1,12 persen, sedangkan pemerintah menargetkan kemiskinan nol persen pada 2024.

Menurut Bank Dunia, penduduk miskin ekstrem adalah penduduk yang memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari tidak lebih dari 1,9 dollar AS atau Rp 10.571/orang/hari atau Rp 351.957/orang/bulan. (ukt)


Discover more from banteninside

Subscribe to get the latest posts to your email.

Leave a Reply

Back to top button