Banten

Walikota Serang : Bukan Defisit Anggaran, Sampah Menumpuk Akibat Sibuk Urus HUT Kota Serang

BANTEN – Walikota Serang Syafrudin membantah sampah menumpuk di Kota Serang akibat defisit anggaran di Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang.

Diberitakan sebelumnya, umpukan sampah terlihat di berbagai Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kota Serang seperti TPS Panancangan (Tugu Jam), TPS Jalan Armada (Terowongan Kaligandu), TPS Stasiun Tamansari dan dibeberapa titik lainnya.

Terkait hal itu, Kepala DLH Kota Serang Farach Richi sempat mengatakan, lambatnya pengangkutan sampah karena defisit anggaran, sehingga untuk pembelian BBM pun defisit.

Take terima dengan Alaskan anakbuahnya, Walikota Serang Syafrudin mengatakan, tidak ada alasan defisit anggaran untuk pengangkutan sampah. Tidak mungkin memotong anggaran untuk hal-hal yang penting yang menyangkut hajat orang banyak seperti pengangkutan sampah.

“Boleh tanya Pak Sekretaris Daerah (Sekda), anggaran sampah itu tidak dipotong,” kata Syafrudin setelah menghadiri rapat Paripurna mendengarkan Pidato kenegaraan Presiden Jokowi secara virtual di Gedung DPRD Kota Serang, Rabu, (16/8/2023).

Syafrudin mengungkapkan, salah satu alasan menumpuknya sampah di Kota Serang lantaran disibukan agenda Hari Jadi Kota Serang ke-16, yang mengakibatkan pengangkutan sampah sedikit telat dan mengakibatkan sampah menumpuk.

“Mungkin itu salah satu alasan, sehingga pengangkutan agak telat. Bukan tidak diangkut tapi telat,” tegas Syafrudin.

Lihat juga Anggaran Defisit, Warga Kota Serang Harus Tahan Diri, Pengangkutan Sampah Belum Normal

Sementara itu, Sekda Kota Serang Nanang Saepudin menjelaskan, pihaknya sudah menginstruksikan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang untuk melakukan pengangkutan.

“Kurangan pasti ada cuma sudah kita pikirkan dan sudah kita atasi. Jadi seperti Pak Wali bilang tidak ada alasan untuk itu (Defisit anggaran). Pak Farach Richi (Kepala DLH Kota Serang) juga sudah lapor ke saya, saya tidak mau tau itu angkut sampah dan sudah diangkut,” ungkapnya.

Menurut Nanang, hal terpenting untuk mengatasinya harus ada kesadaran dan keikutsertaan masyarakat dalam mengatasi permasalahan sampah. Apabila masyarakat cerdas membuang sampah, maka lambat laun permasalahannya akan teratasi.

“Masyarakat dihimbau untuk berfikir cerdas dalam membuang sampah. Tidak semua sampah harus dibuang, bisa dijadikan kompos atua pupuk organik,” jelas Nanang. (ukt)


Discover more from banteninside

Subscribe to get the latest posts to your email.

Leave a Reply

Back to top button