Meski Airin Selalu Puncaki Survei Elektabilitas, Tak Dijamin Menang Pilgub Banten
BANTEN – Meskipun Airin Rachmi Diany selalu puncaki survei elektabilitas calon Gubernur Banten, tidak menjadi jaminan baginya untuk menang di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2024.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Libang Kompas pada 15-20 Juni 2024 yang melibatkan 400 responden melalui wawancara tatap muka dengan margin of error ±4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, eks Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany meraih elektabilitas tertinggi yaitu sebesar 38,3 persen. Terpaut cukup jauh dengan Wahidin Halim di urutan kedua dengan elektabilitas 18,1 persen.
Lihat juga Penduduk Potensial Pemilih Pilgub Banten 2024 8.859.352 Orang
Survei kali ini dilakukan terhadap tokoh-tokoh yang pernah menjabat sebagai kepala daerah sehingga nama Andra Soni tidak masuk dalam survei.
Lalu, Rano Karno duduk di posisi ketiga dengan bermodalkan 16,5 persen. Disusul Arif Wismansyah di urutan keempat dengan 6,9 persen. Sementara itu, empat sosok lainnya meraup elektabilitas di bawah empat persen. Ada Irma Narulita dan Iti Octavia Jayabaya yang masing-masing memperoleh 3,7 persen.
Kemudian, di bawah mereka ialah Achmad Dimyati Natakusumah dan Ahmed Zaki Iskandar yang sama-sama meraup elektabilitas sebesar 2,7 persen. Sementara, 7,4 persen responden memilih ‘lainnya’.
Menanggapi hal tersebut, Akademisi sekaligus Pengamat Politik dan Kebijakan Publik dari Koordinator Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI), Syaeful Bahri mengatakan meskipun menang di survei tidak bisa menjadi jaminan bagi seseorang untuk menang di Pilgub Banten 2024 nanti.
“Disimpulkan secara sederhana, menang di survei belum tentu real count nya (menang),” katanya melalui sambungan telepon, Kamis, (18/07/2024).
Menurut Syaeful Bahri, hal itu pernah terjadi ketika Pilpres 2024 lalu. Dimana saat survei elektabilitas, Ganjar Pranowo selalu memperoleh elektabilitas tertinggi di atas Prabowo dan Anies.
“Sebenernya kita teringat pada saat Pilpres, dimana Ganjar Pranowo survei nya tinggi. Tapi dalam perjalanan yang sangat membara, endingnya Ganjar awalnya tinggi di akhir malah dia paling buncit hasil peorlehan suaranya,” ungkapnya.
Ungkap Syaeful Bahri, survei elektabilitas Airin yang selalu tinggi juga bisa menjadi motivasi bagi calon-calon lain untuk memasifkan kerja-kerja politik. Sehingga tidak menutup kemungkinan pada akhirnya akan berubah.
“Ini akan jadi motivasi bagi pasangan lain seperti Andra Soni – Dimyati yang telah deklarasi. Jangan-jangan mengadopsi strategi saat Pilpres seperti Prabowo,” imbuhnya. (ukt)