Banten

Akan Ada Panggung Pariwisata di Kawasan Banten Lama, Begini Konsepnya

BANTEN – Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kota Serang akan menyiapkan wisata penunjang lainnya di kawasan Banten Lama.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disparpora Kota Serang Zeka Bachdi mengatakan, Panggung Pariwisata akan didirikan di areal Turis Informasi Center (TIC) yang berada di Kawasan Penunjang Wisata (KPW) Banten Lama.

Panggung Pariwisata itu, jelas Zeka, akan menjadi tempat berjualan makanan khas Banten seperti bandeng, rabeg dan lain-lain. Lalu ada juga pertunjukkan debus, rampak bedug, dan sebagainya.

“Kita ingin seperti di Bali lah. Di sana kan ada penampilan Tari Kecak. Nah, di Banten Lama nanti ada pertunjukkan debus, rampak bedug, dan lain-lain. Jadi, orang yang ingin tahu atau menonton, bisa datang. Akan kita bakukan setiap hari, sekaligus untuk melestarikan budaya lokal,” ujarnya, Selasa (4/2/2025).

Untuk para senimannya akan difasilitasi Disparpora Kota Serang. “Pokoknya akan kita konsep sedemikian rupa, sehingga yang datang ke Banten Lama tidak hanya terfokus pada wisata religi saja. Ada makanan khas dan seni budaya lokalnya,” ucapnya.

Lihat juga Pedagang Sekitar Area Stadion Maulana Yusuf Kota Serang Mulai Direlokasi

Pria yang menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Cabang Ikatan Sport Sepeda Indonesia (Pengcab ISSI) Kota Serang tersebut, mengungkap, tujuan utama didirikan Panggung Pariwisata demi menarik kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

“Semakin banyak yang datang, kan bagus. Bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Serang. Syukur-syukur dengan berdirinya Panggung Pariwisata jumlah kunjungan wisatawan ke Banten Lama bisa melonjak tiga kali lipat,” harapnya.

Anggota Banten Heritage, Dadan Sujana menyatakan, Panggung Pariwisata yang akan dibuat di KPW itu bersebelahan dengan objek diduga cagar budaya Pengindelan Mas.

“Saya berharap pengunjung yang singgah di KPW dapat melihat kehebatan teknologi air era Sultan Ageng Tirtayasa dan ingin Disparpora Kota Serang bisa bersinergi dengan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah VIII,” tuturnya. (rf)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button