Banten

Anggota DPRD Banten Ade Awaludin Tampung Aspirasi Masyarakat Soal Jembatan Penghubung

BANTEN – Anggota DPRD Banten dari Fraksi Partai Gerindra H. Ade Awaludin menggelar kegiatan reses masa Sidang I tahun 2023-2024. Pada Saat reses, Ade Awaludin mendapat aspirasi warga yang ingin dibangunkan jembatan penghubung untuk pertumbuhan ekonomi.

Reses tersebut digelar bersama masyarakat dan santri di Kelurahan Kota Bumi, Kecamatan Pasar Kemis, tepatnya di Pondok Pesantren Raudhotul Bayan Pimpinan Ustadz M. Aliyudin.

Kemudian, saat pertemuan tersebut, banyak masukan dari tokoh masyarakat terkait akses jembatan penghubung dari jalan raya ke area pemukiman penduduk dan pondok pesantren yang tidak layak untuk dilalui kendaraan roda empat.

Salah satu masukan datang dari Tokoh Masyarakat, Damiyati mengatakan, sebagai warga Banten ia meminta agar dibangunkan akses jembatan penghubung yang layak. Hal itu karena kondisi jembatan saat ini masih tidak layak.

Lihat juga Ketua DPRD Banten Ingatkan Generasi Muda Tidak Golput Pada Pemilu 2024

“Kami juga kan warga Banten, dan ini banyak di sekitar sini sarana pendidikan pesantren, untuk masuk ke kampung kami jembatannya tidak layak, karena cuma bisa dilewati sepeda motor,” kata Damiyati.

Selain itu, ungkap Damiyati, akses jalan ke daerahnya juga masih tanah lumpur sehingga ia meminta agar aspirasi tersebut diperjuangkan agar warga mendapatkan akses yang layak.

Menanggapi hal tersebut, Ade Awaludin mengatakan, aspirasi yang diterima akan menjadi prioritas untuk diusulkan agar segera terwujud. Ia juga mengucapkan terima kasih atas semua aspirasi yang diberikan.

“Saya mohon doa juga dari para alim ulama, tokoh masyarakat dan santri semoga aspirasi tentang Jembatan Penghubung ini menjadi jalan Penghubung kebaikan dan kemajuan provinsi Banten,” ucapnya.

Anggota DPRD Banten, Ade Awaludin juga mengungkapkan, salah satu indikator pembangunan ekonomi adalah pendapatan perkapita serta Indeks Kelayakan Hidup (IKH).

“Kalau indeks ini tidak tumbuh seperti kesejahteraan sosial masyarakat masih rendah, angka kematian bayi masih tinggi, ini akan menghambat pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya. (Adv)

Back to top button
Home
Search
Daftar
Laporkan
Stats