Banten

Ini Dia Wilayah dengan Kawasan Kumuh Terluas di Kota Serang, Bukan Walantaka atau Curug

BANTEN – Wilayah dengan kawasan kumuh terluas salah satunya ada di Kota Serang, Banten. Kota Serang merupakan Ibukota Provinsi Banten yang memiliki 6 kecamatan.

Kota Serang memiliki luas wilayah sebesar 266,77 kilometer persegi atau seluas 26.677 hektare dengan jumlah penduduk sekitar 523.384 jiwa.

Enam kecamatan yang ads di Kota Serang, yakni, Kecamatan Serang, Curug, Walantaka, Taktakan, Cipocok Jaya, dan Kasemen.

Kepala Bidang (Kabid) Kawasan Pemukiman DPKP Kota Serang Iphan Fuad di Serang mengatakan, berdasarkan surat keputusan (SK) tahun 2022 tercatat ada 271 hektare kawasan kumuh yang tersebar di 43 kelurahan, 86 RT dan RW di 6 Kecamatan Kota Serang.

Lihat juga Komisi V DPRD dan Dinkes Banten Sosialisasi Penguatan Komitmen Dalam Prioritas Kesehatan Masyarakat

Iphan mengungkapkan, hampir di setiap kecamatan terdapat kawasan kumuh. Akan tetapi, Kecamatan Kasemen menjadi wilayah dengan kawasan kumuh terluas.

“Jadi sebarannya memang hampir di setiap Kecamatan. Paling banyak luasan kawasan kumuh sementara ini ada di Kecamatan Kasemen 64,21 hektare masuk pada area pesisir,” katanya, Selasa, (07/11/2023).

Dikatakan, penentuan kawasan kumuh tersebut dilihat dari tujuh indikator yakni, jalan lingkungan, drainase, sanitasi, sarana air bersih, keteraturan rumah, persampahan, dan proteksi kebakaran.

“Kalau memang salah satu ada yang tidak masuk dalam indikator tersebut, maka sudah masuk dalam perhitungan kawasan kumuh, karena memang ada kategorinya mulai dari sedang, ringan hingga berat. Jika tujuh kategori itu terpenuhi maka masuk kategori berat,” katanya.

Iphan menjelaskan, saat ini kawasan kumuh di Kota Serang masih masuk dalam kategori ringan dan sedang karena hanya memenuhi beberapa indikator saja. Kecamatan Kasemen sendiri masih masuk dalam kawasan kumuh tingkat sedang.

Area Perkotaan

Ungkap Iphan, pada area perkotaan yakni 105,17 hektare di antaranya tersebar di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Serang, Taktakan dan Cipocok Jaya. Lalu untuk semi perkotaan 101,67 hektare yakni di Kecamatan Curug dan Walantaka.

“Kebanyakan itu masuk kategori ringan dan sedang. Termasuk yang di Kecamatan Kasemen itu masuk ke kategori sedang, meski luasan kawasan kumuhnya memang lebih banyak disana,” katanya.

Sejauh ini, kata dia, Pemkot Serang berupaya mengurangi angka kawasan kumuh di Kota Serang, dengan program, pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) dan mengandeng berbagai organinasi perangkat daerah (OPD) serta berbagai perusahaan melalui Corporate Social Responsibility (CSR).

Kendalanya, imbuh dia, keterbatasan anggaran serta kebiasaan dari masyarakat yang tidak mendukung dan menjaga lingkungannya.

“Mereka buang sampah sembarangan, kadang sudah dibangunkan toilet juga tidak dijaga terus masih tetap aja mandi di kali, buang air besar di kali. Ini yang harus diubah,” imbuhnya. (ukt)


Discover more from banteninside

Subscribe to get the latest posts to your email.

Leave a Reply

Back to top button