Banten

Jelang Natal dan Tahun Baru, di Kota Serang Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok Naik

BANTEN – Jelang natal dan tahun baru 2024, harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Induk Rau, Kota Serang, Banten, seperti cabai dan beras mengalami kenaikan.

Penjual di Pasar Induk Rau, Nana menyebutkan, saat ini harga cabai rawit merah dipatok Rp100.000/kg, yang sebelumnya hanya berada pada kisaran harga Rp50.000/kg.

Harga cabai merah keriting saat ini Rp100.000/kg, sebelumnya Rp45.000/kg, dan cabai rawit Rp80.000/kg sebelumnya Rp60.000/kg.

Sedangkan harga tomat Rp16.000/kg sebelumnya Rp10.000/kg, bawang merah Rp35.000/kg sebelumnya Rp30.000/kg, dan bawang putih Rp40.000/kg sebelumnya Rp35.000/kg.

Berbeda dengan harga kebutuhan yang lain, harga kemiri saat ini mengalami penurunan menjadi Rp55.000/Kg yang sebelumnya Rp60.000/Kg.

“Nggak stabil sekarang mah, harganya naik turun nggak bisa di prediksi,” kata Nana ditemui di Lapak tempatnya berjualan, Senin (04/12/2023).

Lihat juga Advokat Muslim Banten akan Laporkan Pemimpin Israel ke Mahkamah Pidana Internasional

Menurut Nana, kenaikan setiap harinya untuk harga kebutuhan pokok sekitar Rp1.000. Kenaikan terjadi akibat cuaca buruk dan menjelang akhir tahun, sehingga harga-harga kebutuhan pokok melonjak tinggi.

“Biasalah karena cuaca buruk, ditambah jelang natal dan tahun baru, jadinya harga-harga sulit diprediksi,” jelasnya.

Di tempat berbeda, penjual beras di Pasar Induk Rau, Owi mengatakan, harga beras di Pasar Induk Rau setiap harinya terus mengalami kenaikan.

“Karena cuaca buruk kemarau panjang kemarin jadi harga-harga pada naik, kalau akhir tahun mah gak terlalu berpengaruh,” katanya.

Sebut Owi, harga beras kualitas medium saat ini dibanderol dengan harga Rp15.000/kg yang sebelumnya hanya Rp13.000, dan harga beras kualitas standar dibanderol dengan harga Rp13.500/kg yang sebelumnya berasa pada kisaran Rp12.500/kg. Sedangkan untuk beras Bulog dibanderol Rp10.900/Kg.

“Kalau beras Bulog pembeliannya juga dibatasi maksimal satu orang 3 karung, karena beras Bulog ini program pemerintah,” tuturnya.

Menurut Owi, cuaca kemarau yang berkepanjangan membuat para petani tidak menggarap sawahnya dan membuat harga gabah mahal. Sehingga harga beras dipasaran menjadi tinggi.

Ia juga tidak bisa memprediksi kapan harga beras akan mengalami penurunan. (ukt)


Discover more from banteninside

Subscribe to get the latest posts to your email.

Back to top button