BantenSport

Kebijakan KONI Banten Dalam Persiapan PON Aceh-Sumut Dikeluhkan

BANTEN – Kebijakan KONI Banten jelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI (PON) Aceh-Sumut 2024 pada 8-20 September 2024 mendatang, dikeluhkan sejunlah pengurus cabang olahraga (cabor) yang bernaung di bawah induk organisasi olahraga pimpinan Edi Ariadi itu.

Sekretaris Umum Pengurus Provinsi Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (Pengprov PABSI) Banten Agan Sugandi mengungkap, dalam persiapan menuju PON XXI, KONI Banten menghilangkan Pelatda Jangka Panjang (PJP).

“Padahal, PJP itu sangat penting bagi atlet agar persiapannya matang saat tampil di Aceh-Sumut nanti. Kami saja sudah memulai latihan itensif sejak pulang dari babak Prakualifikasi PON (Pra PON) September tahun lalu,” keluh Agan kepada awak media, Senin (22/4/2024).

Lihat juga Dalih Efisiensi, Banyak Jabatan di Pemprov Banten Dibiarkan Tanpa Prjanat Definitif

Bahkan, dana pembinaan Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) untuk angkat besi hanya bagi satu atlet dan satu pelatih yang dibiayai selama enam bulan. “Empat orang atlet lagi empat bulan. Kalau begitu bagaimana mau berprestasi. Padahal angkat besi cabor prestasi untuk Banten di PON,” ucapnya.

Pria bertubuh besar ini menyatakan, bila dibandingkan dengan kesiapan KONI Banten sebelumnya, beda jauh. “Yang sekarang bukannya tambah baik malah merosot menurut saya,” tegasnya.

Terpisah, Ketua Harian Pengprov Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Banten, Aji Enoh terus terang merasa kaget dengan mekanisme Pelatda PON sekarang.

“Artinya formula enam bulan dan empat bulan membuat persiapan ada yang terputus pasca Pra PON September tahun lalu. Pelatda tidak kontinyu seperti PON sebelumnya,” ujarnya.

Nah, lanjutnya, pria yang juga atlet gantole Banten itu menyatakan cabangnya masuk cabor prioritas satu di mana ujung tombak untuk meraih medali emas.

“Memang gantole langganan peraih medali emas untuk Banten di PON. Lalu di Pra PON lalu, dapat satu medali emas, satu medali perak dan satu medali perunggu. Tapi, mendengar Pelatda hanya enam bulan, atlet yang lain jadi down. Mentalnya atlet terpukul,” jabarnya.

Oleh karenanya, dirinya tidak bisa terlalu jauh berbicara terkait target medali emas terlebih dahulu. “Banyak faktor yang harus dikerjasamakan,” pungkasnya.

Sementara ketika hendak dikonfirmasi kepada Ketua KONI Banten Edi Ariadi melalui telepon genggam, nomor yang bersangkutan tidak aktif. Lalu ketika disambangi ke Kantor KONI Banten, awak media tidak bisa menemui karena arahan di resepsionis menyampaikan bila tidak ada janji tidak bisa bertemu. (rf)

Back to top button
Home
Search
Daftar
Laporkan
Stats