Kendalikan Inflasi, Pemkab Serang Komitmen Jaga Investasi Penyumbang Pasokan Pangan
SERANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang berkomitmen menjaga investasi peternakan yang memberikan pasokan pangan berupa daging ayam dan telur ayam. Ini untuk menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan agar tidak terjadi inflasi.
Hal itu disampaikan Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Serang, Nanang Supriatna usai membuka Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Serang di Aula KH. Syam’un, Selasa (26/9/2023).
“Rapat triwulan ketiga TPID Kabupaten Serang tentunya sejalan dengan TPID di tingkat provinsi dan kabupaten kota, untuk menjaga stabilitas harga di tingkat kabupaten dan menjaga daya beli masyarakat dengan baik,” ujarnya.
Nanang menegaskan, hal yang penting sekarang Pemkab Serang menjaga pasokan yang ada di Kabupaten Serang. “Di kita mempunyai banyak peternakan daging ayam dan telur ayam yang harus kita amankan dengan baik, sementara di wilayah kita ada beberapa kandang ayam yang berizin dan belum berizin harus kita selipkan,” ucapnya.
Lihat juga Harga Beras Mahal, Tiap Hari Naik
Asisten Daerah (Asda) I Bidang Administrasi Pemerintah dan Kesra Kabupaten Serang tersebut mencontohkan, di Kecamatan Cikeusal banyak kandang atau peternakan ayam belum berizin karena pada dasarnya tidak sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Serang Nomor 5 Tahun 2020 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Serang tahun 2011-2031. “Memang Perda RT/RW nya tidak sesuai,” tegasnya.
Meski demikian, ia memastikan akan mengoordinasikan bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Serang untuk bisa menyesuaikan dengan kondisi wilayah yang ada. Artinya tidak satu kecamatan itu tidak boleh adanya kandang ayam, faktanya di wilayah tersebut sudah ada beberapa kandang ayam. “Nanti akan kita atur dengan baik mana yang boleh di beberapa kampung, desa dan mana yang tidak boleh ditempati oleh kandang ayam,” terangnya.
Upaya ini dilakukan, supaya para investor mempunyai kejelasan dalam berinvestasi di Kabupaten Serang yang pada dasarnya sebagai penyumbang potensi pasokan daging ayam dan telur ayam di Kabupaten Serang. “Terlebih penyumbang inflasi, kalau tidak dijaga kekuatan kita jadi lemah nanti,” tuturnya.
Belum lagi pasokan pangan jenis sayuran, dia mengajak agar potensi tersebut terus dikembangkan agar Banten mengambil pasokan dari luar Banten meliputi Jawa Barat dan dari Provinsi Lampung. Padahal, di Kabupaten Serang mempunyai potensi untuk mengembangkan sayuran seperti bawang merah di Kecamatan Kramatwatu, cabe merah di Kecamatan Ciomas, Pabuaran dan Padarincang. “Ini bisa dikembangkan bersama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP),” ungkapnya.
Sedangkan terkait ketersedian pangan di Kabupaten Serang, dirinya memastikan masih aman, termasuk beras di Kabupaten Serang masih ada panen raya di beberapa tempat walau kondisinya kekeringan.
Sekadar diketahui angka inflasi Indonesia terkahir 3,27 persen pada Agustus 2023, sementara angka inflasi Banten dibawah nasional yaitu 2,96 persen. Angka itu sangat baik mengingat masih sesuai dengan target inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah.
“Selain itu, angka inflasi tersebut cukup mengejutkan mengingta kita masih dalam masa pemulihan ekonomi akibat dampak virus corona atau Covid-19 dan juga ketidakpastian ekonomis global efek dari ketegangan Rusia dan Ukraina,” tambahnya.
Hadir pada Rakor TPID Kabupaten Serang Asda II Bidang Ekonomi, ULP, dan Administrasi Pembangunan Kabupaten Serang, Hamdani, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Wawan Sertiawan dan perwakilan dari Bank Indonesia (BI) Perwakilan Banten, perwakilan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Serang, perwakilan Bulog Sub Divre Serang dan perwakilan OPD terkait di lingkungan Pemkab Serang.