Banten

Kisah Fitriani, Warga Kota Serang Rawat Anaknya yang Lumpuh Bertahun-tahun Tak Pernah Tersentuh Bansos

BANTEN – Salah seorang warga Lingkungan Sudimampir RT 19/RW 03 Kelurahan Terumbu, Kecamatan Kasemen Kota Serang hampir putus asa merawat anaknya yang lumpuh selama 6 tahun.

Nasib tersebut dialami Fitriani (54) yang harus merawat anaknya yang bernama M.Lisam (22) yang telah lumpuh dan terbaring lemah di atas kasur sejak tahun 2018.

Fitriani menceritakan awal muka kelumpuhan M. Lisam sang putra semata wayangnya. Sejak usia 7 tahun sang putra telah mengidap penyakit kejang namun masih bisa beraktivitas.

“Bertahap, semula aktif masih lari-lari. Lama-lama berkurang karena dia ada kejang. Saya pikir dari dampak kejang lama-lama dia itu yang tadinya bisa jalan jadi terbata-bata dan jatoh. Lama-lama gak bisa jalan tapi masih berdiri. Lama-lama saya jumpai tidur terus,” ujarnya saat ditemui di rumahnya, Rabu, (05/06/2024).

Lihat juga Akhirnya Pj Walikota Serang Datangi Fi’ah Pemilik Rumah yang Hampir Roboh di Kasemen

Fitriani mengaku sudah berupaya mengobati anaknya agar bisa sembuh. Namun, tak satupun dokter yang mampu menjelaskan apa penyakit yang diderita oleh putranya. Sehingga ia juga mengaku sedikit putus asa dalam mengobatinya.

“Segalanya saya korbankan tapi tidak pernah ada kemajuan,” katanya.

Perjuangan yang selama ini Fitriani lakukan untuk kesembuhan anaknya semakin berat ketika sang suami meninggal dunia pada Februari 2024. Wanita yang berprofesi sebagai petani ini mengaku bersusah payah untuk menghidupi dan merawat anaknya yang lumpuh.

“Ketika ayahnya meninggal semakin berat bagi saya yang harus saya tanggung dengan hasil pertanian,” jelasnya.

Fitriani menceritakan sejak 6 tahun lalu anaknya lebih banyak tertidur kaku di atas tempat tidur tanpa menjalankan aktivitas apapun. Bahkan untuk makan dan buang air juga harus dilakukan di tempat tidur.

Tak hanya itu, untuk memandikan anaknya yang lumpuh ia harus meminta bantuan kepada tetangganya. Setiap kali ia meminta bantuan, ia juga memberikan beras 1 liter kepada tetangganya sebagai imbalan karena telah membantu untuk memandikan Lisam.

Fitriani juga mengaku tak pernah mendapatkan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah Kota Serang. Ia hanya pernah mendapatkan uluran tangan dari Kodam 06/02 Serang yang pernah memberi ia bantuan sembako.

“Tisu, popok, (pengeluaran) Rp1 juta per bulan. Obat kejang, buang air pake obat microlac. Gapernah dapet bantuan dari pemerintah,” ungkapnya.

Fitriani berharap mendapatkan perhatian dari pemerintah lantaran hampir putus asa dalam merawat anaknya dalam keterbatasan ekonomi. (ukt)


Discover more from banteninside

Subscribe to get the latest posts to your email.

Leave a Reply

Back to top button