Pantai Teluk Labuan Pandeglang Kembali Diselimuti Sampah

BANTEN – Pantai Teluk di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, kembali diselimuti sampah yang berserakan disepanjang bibir pantainya.
Pantauan di lokasi, sampah tampak memenuhi sepadan pantai sepanjang lebih dari 100 meter. Adapun sampah-sampah yang menumpul didominasi oleh sampah rumah tangga berupa kain, gabus sintetis, maupun sampah plastik.
Berdasarkan catatan, sebelum akhirnya kembali dipenuhi oleh sampah, pada tahun 2023 pantai tersebut juga sempat dibersihkan oleh pemengaruh peduli lingkungan Pandawara Group bersama masyarakat dan pemerintah di Pandeglang. Namun tak berselang lama, kini pantai tersebut kembali dipenuhi sampah.
“Beberapa bulan kemarin mulai banyak lagi, kan dulu sempet dibersihin rame-rame tuh,” kata warga sekitar Enong Jariyah di lokasi, Minggu, (13/04/2025).
Enong mengatakan, sampah-sampah tersebut merupakan sampah kiriman. Ia menduga sampah tersebut berasal dari sampah yang dibuang warga ke sungai yang akhirnya bermuara di Pantai Teluk. Tak hanya itu, sampah-sampah tersebut juga diduga berasal dari pasar yang tak jauh dari lokasi.
Lihat juga Program Penghapusan Pajak Kendaraan: Tanpa KTP Asli Pemilik, Harus Balik Nama
Ungkap Enong, hal itu karena sampah warga sekitar pantai diangkut oleh mobil pengangkut sampah yang dalam satu minggu bisa datang 3-4 kali.
“Kalau seminggu bisa 3-4 kali lah diangkutnya. Nanti mah warga sini yang disangka buang , bingung saya,” katanya.
Enong berharap, permasalahan sampah ini bisa menjadi perhatian serius bagi pemerintah. Ia juga berharap, warga yang kerap membuang sampah ke sungai maupun pantai untuk segera tersadarkan akan bahaya lingkungan tercemar akibat sampah.
Warga lainnya, Rodiah yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual ikan di sekitar Pantai Teluk Labuan mengatakan hal yang sama. Menurutnya, sampah-sampah tersebut kembali menumpuk meskipun sebelumnya sempat dibersihkan.
“(Sampah ini) mengganggu aktivitas pas perahu sandar,” jelasnya.
Menurut Rodiah, baling-baling perahu nelayan kerap kali tersangkut sampah saat berupaya untuk bersandar.
“Turun dari kapal paling 1-2 sampah nyangkut ,” ungkapnya. (ukt)