Pasar Rakyat Walantaka Kota Serang Terbengkalai
BANTEN – Kondisi Pasar Rakyat Kecamatan Walantaka yang dibangun pada tahun 2017 di Kelurahan Lebak Wangi, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, tampak terbengkalai.
Dilansir dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), pembangunan pasar rakyat tersebut menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2017 sebesar Rp2,2 miliar. Proyek tersebut di bawah pengawasan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Dinkopukmperindag) Kota Serang.
Berdasarkan pantauan banteninside.co.id pada Jumat, (26/04/2024) di lokasi, kondisi pasar tersebut sudah sangatlah terbengkalai. Dimana halaman pasar tersebut dipenuhi oleh rerumputan yang tinggi. Kios-kios pedagang juga dipenuhi oleh debu dan buah-buahan yang terbawa oleh kelelawar.
Lihat juga Kebijakan KONI Banten Dalam Persiapan PON Aceh-Sumut Dikeluhkan
Halaman pasar tersebut turut dimanfaatkan warga untuk menjemur padi lantaran pasar yang sudah tidak beroperasi.
Salah seorang warga di sekitar lokasi, Samsudin mengatakan, kondisi Pasar Rakyat Walantaka sudah bertahun-tahun lamanya terbengkalai tanpa adanya pedagang yang berjualan. Ia memperkirakan kios-kios tersebut sudah ditinggalkan sejak tahun 2018.
“Sempet dibuka cuma gak berjalan. Pada pindah lagi,” katanya saat ditanya wartawan.
Menurut Samsudin, para pedagang meninggalkan pasar karena sepinya pembeli. Sehingga terpaksa harus berpindah dari pasar tersebut.
“Gara-garanya kan disini gak jauh dari Pasar Ciruas jadi gak berjalan (sepi-red). Kecuali dibikin pasar sembako lain,” jelasnya.
Samsudin juga berharap pasar tersebut bisa difungsikan kembali oleh pemerintah Kota Serang.
Hal serupa juga dibenarkan oleh warga lainnya, Didi mengungkapkan, pasar tersebut sudah benar-benar sepi ditinggalkan oleh para pedagang sejak tahun 2020.
“Udah lama (terbengkalai-red), karena sepi jadi ditinggalin sama pedagang,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinkopukmperindag Kota Serang Wahyu Nurjamil mengaku pihaknya akan melakukan uji publik atau mendengarkan keinginan dari masyarakat terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan sebelum mengambil langkah untuk merevitalisasi atau merubah fungsi bangunan tersebut.
“Uji publik tahun 2025 mendengarkan keinginan masyarakat. Revitalisasinya itu mungkin tahun 2026,” kata Wahyu Nurjamil saat dihubungi melalui sambungan telepon Whatsapp.
Dikatakan Wahyu, saat ini pihaknya tengah berfokus melakukan revitalisasi pasar yang berada di pusat Kota Serang seperti Pasar Lama dan Pasar Kepandean. Setelah selesai, pihaknya juga akan melakukan revitalisasi pasar-pasar lainnya. Hal itu karena keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Serang.
“Makanya kita membuka untuk masyarakat yuk kita mau seperti apanih. Artinya kita berkolaborasi,” jelasnya. (ukt)