Banten

Penjabat Walikota Serang Bungkam Soal Pejabatnya Bertemu Calon Walikota Budi-Agis, Pertemuan Dinilai Tidak Etis

BANTEN – Penjabat (Pj) Walikota Serang Nanang Saefudin bungkam terkait adanya pertemuan antara pejabat dan pegawai Pemerintah Kota (Pemkot) Serang di kantor Bappeda Kota Serang dengan pasangan calon Walikota Serang nomor urut 2, Budi Rustandi-Nur Agis Aulia.

Pertemuan tersebut diketahui berdasarkan video yang beredar di media sosial pada Selasa, (03/11/2024). Dalam video itu, tampak Budi-Agis melakukan pertemuan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)  Kota Serang. Terlihat juga hadir Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Serang Hari Pamungkas, beserta sejumlah pegawai Pemerintah Kota (Pemkot) Serang.

Saat dikonfirmasi, Penjabat Walikota Serang Nanang Saefudin tidak mau menanggapi pertanyaan wartawan perihal pertemuan tersebut.

“Nanti, nanti, nanti ya nanti saja,” kata Nanang di kantor Walikota Serang sembari pergi meninggalkan wartawan tanpa merespon lebih jauh, Rabu, (04/12/2024).

Lihat juga Calon Walikota Budi-Agis Kumpulkan Pejabat Pemkot Serang Sebagai Apa?

Hal yang sama juga dilakukan oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Serang Imam Rana Hardiana yang juga enggan berkomentar.

“Nanti aja saya acara dulu bentar ya,” tuturnya di halaman kantor Walikota Serang.

Dianggap Tidak Etis

Menanggapi adanya pertemuan pejabat Pemkot dengan paslon Budi-Agis, petugas penghubung pasangan calon Walikota Serang nomor urut 1 Ratu Ria Maryana-Subadri Ushuluddin, Alung Hermawan menyebut hal itu tidak etis dilakukan, mengingat tahapan Pilkada masih berjalan dan belum ada penetapan calon terpilih.

“Nggak elok dan kurang etis karena tahapan Pilkada belum selesai. Kapasitas (mereka) masih sebagai calon,” ujarnya.

Dikatakan Alung, meskipun pasangan Budi-Agis unggul dalam hasil quick count, nyatanya KPU sampai saat ini masih melakukan tahapan rekapitulasi sebelum penetapan calon terpilih.

“Harusnya semua paslon menghargai tahapan Pilkada,” tegasnya.

Karena adanya pertemuan ini, kata Alung, Pemkot Serang harus segera melakukan klarifikasi terkait siapa yang menginisiasi pertemuan dan maksud dari pertemuan.

“Pemkot melalui (Penjabat) Walikota melakukan klarifikasi. Kalau kita tidak ingin pertemuan tersebut jadi multi tafsir jelaskan saja,” tuturnya.

Alung juga mengingatkan agar ASN di Pemkot Serang untuk mematuhi peraturan perundang-undangan karena masih tahapan Pilkada.

Berbeda dengan paslon 01, Sekretaris Relawan apslon 03 Syafrudin-Heriyanto Citra Buana, Samuti mengaku tidak mempersoalkan pertemuan tersebut.

“Orang lain akan berfikir (negatif) begitu silakan,” katanya.

Dikatakan, Syafrudin-Heriyanto mengaku legowo usai mengetahui paslon 03 kalah melalui hasil quick count.

“Ya di sini letak kelegowoan 03. Pak Syafrudin mengatakan harus ikhlas,” ujarnya.

Samuti juga meminta kepada calon terpilih untuk menepati janjinya ketika sudah dilantik sebagai Walikota dan Wakil Walikota Serang.

DI tempat terpisah, calon Wakil Walikota Serang Nur Agis Aulia mengungapkan pertemuan tersebut merupakan silaturahmi. Ia meminta data untuk Kota Serang yang nantinya akan diajukan ke pusat.

“Ini jadi masukan dan saran kritik untuk kami. Terima kasih tanggapannya dari banyak pihak, semoga kedepan kami lebih baik lagi,” kata Agis melalui pesan Whatsapp. (ukt)

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button
Home
Search
Daftar
Laporkan
Stats