Banten

PPN 12 Persen Bikin Was-Was

BANTEN – Wacana kenaikan Pajak Pertama Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen pada tahun 2025 menimbulkan kekhawatiran bagi berbagai kalangan masyarakat di Indonesia.

Salah satunya Koh Apin, pemilik toko elektronik di Kota Serang yang memiliki kekhwatiran turunnya daya beli masyarakat ketika PPN menjadi 12 persen pada tahun 2025.

“Kalau (PPN) dinaikkan lagi harga barang pasti naik. Nurun pembelinya,” katanya di saat ditemui di toko miliknya, Jumat, (20/12/2024).

Apin mengaku khawatir kenaikan pajak ini akan memengaruhi daya beli konsumen. Terlebih, saat ini daya beli konsumen meskipun PPN masih 11 persen sudah lesu.

Dikatakan Apin, omset pendapatannya sudah turun drastis sejak tahun 2022. Sehingga hal tersebut menambah kekahwatiran bagi dirinya. “Kalau bisa jangan dinaikkan kasian konsumen dibebani,” tuturnya.

Dia menambahkan, meskipun saat ini standar upah minimum sudah dinaikkan oleh pemerintah, tapi tidak sebanding dengan kanaikan pajak.

Lihat juga Dinilai Beratkan UMKM, DPR Desak Peninjauan Ulang Kenaikan Pajak Pertambahan NiIai

Sementara itu, salah satu pegawai perbankan, Resti Suhliah mengungkapkan rasa kekhawatirannya apabila PPN naik menjadi 12 persen. Menurutnya, kenaikan PPN akan berdampak bagi seluruh masyarakat di Indonesia.

Ungkap Resti, meskipun pemerintah menaikkan standar upah minimum, tetapi yang merasakan hal tersebut hanyalah para pekerja sektor formal.

“PPN mah berpengaruh buat semua masyarakat. Sedangkan yamg ngerasain gaji naik cuma yang kerja,” katanya.

Resti yang mengaku senang berbelanja online ini mengaku tidak setuju apabila rencana kenaikan PPN tetap dilaksanakan. “Meskipun belum ngerasain (dampaknya) tapi sedikit khawatir ya,” imbuhnya.

Terpisah, warga lainnya, Ahmad Tajudin juga mengaku tidak sepakat dengan rencana pemerintah itu.

“Udah mah gaji sulit naik, pengeluaran bakalan bertambah dengan kenaikan PPN. Sejumlah barang harganya pasti bakal naik,” tuturnya.

Menurut Ahmad, dengan PPN 11 persen sudah sangat membebani masyarakat, apalagi jika menjadi 12 persen. “Apalagi kalau anak-anak kost. Bensin naik, persediaan makanan, mie instan itu bakal nambah naik harganya,” ungkapnya.  Ia berharap, rencana kenaikan tersebut pemerintah batalkan demi kesejahteraan masyarakat. (ukt)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button