BANTEN – Saluran irigasi sepanjang 1 kilometer yang berada di Kampung Sumur Bor, Desa Sampang, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, dipenuhi sampah limbah rumah tangga hingga menyumbat saluran air.
Berdasarkan pantauan banteninside.co.id di lokasi pada Selasa (03/06/2025), sampah-sampah yang memenuhi saluran irigasi tersebut didominasi oleh sampah rumah tangga. Seperti sampah plastik, styrofoam, dan sampah lainnya yang telah menumpuk selama beberapa bulan.
Seorang warga sekitar, Jumiah (44) mengatakan, tumpukan sampah tersebut sudah terjadi selama satu bulan terakhir hingga menyumbat saluran air dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Menurutnya, sampah-sampah yang menumpuk tersebut merupakan kiriman dari hulu.
“Sampahnya kiriman dari luar, kalau airnya engga ngalir sampahnya numpuk disini. Baunya juga engga enak mengganggu,” katanya.
Lihat juga Mobil Dinas Pemkot Serang Terbengkalai dan Nunggak Pajak
Jumlah menuturkan, air tidak dapat mengalir karena akses pintu irigasi yang berada di Kampung Sujung ditutup sehingga sampah terbawa dan tertahan di Kampung Sumur Bor RT 17. Akibat tumpukan sampah tersebut, para petani juga tidak mendapatkan pasokan aliran air secara otomatis untuk ke sawah.
“Biasanya ada petugas yang bersihin ini, tapi ini engga ada petugas sama sekali, kemarin warga inisiatif buat bakar sampah styrofoamnya. Tapi kan engga semua, sampahnya banyak banget,” ucapnya.
Jumiah berharap agar Pemerintah Kabupaten Serang dapat segera membantu mengatasi sampah yang masih tertumpuk. Karena sampah tersebut menimbulkan bau tidak sedap dan warga yang tinggal di sekitar saluran irigasi pun terganggu saat beraktivitas.
Hal senada juga diutarakan oleh warga lainnya, menurut Ijah, sampah sudah mulai mengumpuk sejak awal tahun 2025. Menurutnya, sampah-sampah tersebut berasal kiriman dari hulu.
“Sekarang mulai numpuknya karena airnya udah gak ngalir,” tuturnya.
Dia berharap tumpukan sampah itu dapat segera menjadi atensi Pemkab Serang. (ukt)
