Banten

Timbulkan Bau Busuk, Pembuangan Sampah di Curug Bonteng Kabupaten Serang Dikeluhkan Guru dan Siswa

BANTEN – Guru dan Siswa mengeluhkan bau sampah dari bekas galian c di Kampung Curug Bonteng Desa Kramatjati, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang lantaran dijadikan tempat pembuangan sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang.

Salah seorang guru MA Ibtidaiyah Tahfidzul Qur’an Az-Zahra, Nova Nurmalia mengeluhkan bau tak sedap dari sampah-sampah yang dibuang ke lokasi tersebut. Hal itu karena sekolahnya hanya berjarak sekitar 100 meter dari lokasi yang dijadikan tempat pembuangan sampah.

“Dampaknya ya kerasa, kalo lagi angin kenceng baunya kecium dan banyak lalat beterbangan. Ke anak-anak terganggu. Anak-anak juga gak fokus belajarlah,” katanya kepada banteninside.co.id ditemui di sekolah tempatnya mengajar, Selasa, (07/05/2024).

Nova menjelaskan, sampah-sampah sudah dibuang ke lokasi tersebut sejak bulan Februari lalu. Namun sempat terhenti selama satu minggu pada awal maret. Akan tetapi kembali beroperasi tanggal 16 Maret 2024 hingga saat ini

“Dari sore sampai subuh setiap hari (pembuangannya). Tolong segera ditutup pembuangan sampah yang ada di sini. Sampah lama kelamaan bakal menyerap dan pastinya air juga tercemar,” terangnya.

Lihat juga Galian C Dijadikan Tempat Pembuangan Sampah Warga Curug Bonteng Kabupaten Serang Protes DLHK

Nova mengaku sudah pernah melakukan protes kepada pemerintah Desa Kramatjati dan sempat ada musyawarah dengan warga. Akan tetapi tidak ada penyelesaian. Hal itu karena masyarakat menginginkan pembuangan sampah dihentikan.

Dikatakan Nova, pembuangan sampah juga tidak ada persetujuan dari masyarakat sekitar. Selain itu, sampah yang dibuang ke lokasi tersebut juga tidak dikelola dengan baik. Melainkan hanya dibuang dan dibiarkan begitu saja dan ditimbun dengan tanah.

“Tidak ada (persetujuan). Itu hanya segelintir orang saja. Jadinya warga yang tidak setuju tidak dilibatkan, tidak ada edukasi ke masyarakat karena sampah yang dibuang kesini tidak dikelola,” imbuhnya.

Hal yang sama juga dirasakan oleh salah satu siswa SMAN 1 Kragilan yang sekolahnya hanya berjarak sekitar 200 meter dari lokasi pembuangan sampah. Alvin mengaki mengeluhkan bau tak sedap yang tercium hingga sekolahnya ketika hujan turun.

“Kalau belajar suka bau. Kalau lagi belajar ngeganggu banget apalagi pas hujan,” ungkapnya.

Alvin berharap aktivitas di bekas galian c yang berada di Desa Kramatjati untuk segera dihentikan.

Sementara itu, Kepala DLH Kabupaten Serang Prauri mengaku belum mendapatkan informasi terkait protes di lokasi tersebut. Namun menurutnya apabila ada protes maka bisa dihentikan.

“Bisa itukan TPS (tempat pembuangan sampah) sementara pak,” ujar Prauri saat dihubungi melalui pesan Whatsapp.

Menurut Prauri, saat ini pihaknya masih melakukan pembahasan dengan Pemerintah Kota Serang dan Kota Cilegon terkait kerjasama pengelolaan sampah di Kabupaten Serang.

Berdasarkan pantauan banteninside.co.id di lokasi, kini sampah-sampah di galian c tersebut semakin menumpuk dan ditimbun dengan tanah. Akan tetapi ada juga yang dibiarkan begitu saja di kubangan air tanpa ada pengelolaan yang baik. (ukt)


Discover more from banteninside

Subscribe to get the latest posts to your email.

Leave a Reply

Back to top button