BANTEN – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang mencatat terjadinya penurunan tingkat hunian atau okupansi hotel selama libur lebaran Idulfitri tahun 2025 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Hal tersebut diungkapkan Ketua PHRI Kabupaten Serang Yurlena Rachman. Menurutnya, tingkat okupansi hotel di Kabupaten Serang hanya mencapai kisaran 80 persen. Angka tersebut jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan lebaran Idulfitri tahun 2024 yang mencapai hampir 100 persen setiap harinya.
“Tahun 2024 lebih tinggi. (Penurunan) paling sekitar 20 persen,” katanya melalui sambungan telepon, Senin, (07/04/2025).
Lihat juga H+2 Lebaran Idulfitri, Pewisata Berjubel Menuju Pantai Anyer
Lena menyebutkan, lonjakan pengunjung di lebaran Idulfitri kali ini hanya terjadi pada H+2 sampai H+4 lebaran yang rata-rata mencapai 80-100 persen.
“Setelah itu, sampai hari ini turun lagi,” jelasnya.
Dikatakan Lena, adapun penyebab turunnya tingkat okupansi hotel di Kabupaten Serang salah satu penyebabnya karena daya beli masyarakat yang sedang lesu. Tak hanya itu, efisiensi anggaran juga menjadi salah satu penyebab turunnya angka okupansi.
“Dengan kondisi daya beli turun berdampak ke semua sektor,” tuturnya.
Adapun pengunjung didominasi oleh wisatawan yang berasal dari DKI Jakarta, Tangerang, Bogor, Bandung, dan Depok. Namun, pengunjung terbanyak yakni dari DKI Jakarta dan Tangerang yang mencapai 80 persen.
Kedepan, kata Lena, pihaknya akan terus melakukan pembenahan hotel hingga terus melakukan peningkatan pelayanan agar wisatawan memilih berlibur ke Kabupaten Serang.
“Harapan kita pastinya kita ingin menjadikan objek wisata Kabupaten Serang menjadi pilihan utama wisatawan,” jelasnya.
Lena juga berharap Pemerintah Kabupaten Serang melakukan pembenahan infrastruktur penunjang menuju kawasan wisata. Seperti perbaikan jalan, maupun perbaikan lampu penerangan jalan.
“Perbaikan infrastruktur biar Anyer menjadi pilihan utama wisatawan yang berlibur,” imbuhnya. (ukt)
