Banten

Usaha Rajungan : Bisa Kirim untuk Ekspor, Harga  Anjlok Sejak Pandemi

ditulis oleh Ukat Saukatudin, jurnalis banteninside.coid

BANTEN – Usaha rajungan adalah salah satu bisnis komoditas laut tangkapan nelayan yang pasarnya cerah adalah rajungan atau kepiting.

Markani adalah salah satu pengusaha rajungan kupas di Kampung Kebon Demang, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen-Kota Serang,  yang menggeluti usahanya sejak tahun 1997.

Sebelumnya Markani hanya ikut orang lain. Namun sejak 15 tahun lalu, dia memutuskan untuk membuka usaha sendiri.

“Ngupas Rajungan itu dari tahun 1997. Cuma saya mah paling 15 tahun, karena pertama ikut sama orang lain,” kata Markani ditemui di sentra pengupasan rajungan miliknya, Minggu, (22/10/2023).

Lihat juga Nasib Nelayan Karangantu Kala Kemarau : Ikan Sulit, Hati Menjerit

Markani  mengaku hanya memiliki kekuatan produksi 2-3 kwintal rajungan mentah untuk dikupas dalam waktu satu hari.

Meskipun begitu, dia tetap menerima rajungan dari nelayan. Jika tidak selesai dikupas dalam sehari, Makrani akan lanjutkan esok hari.

“Paling kekuatan produksi itu 2-3 kwintal sisanya untuk besok soalnya gak mungkin selesai. Kalau nerima ya tergantung nelayan,” ungkapnya.

Dikatakan, usaha rajungan kupas tersebut untuk kebutuhan ekspor ke berbagai negara seperti China dan Amerika.

Dia sebagai supplier atau miniplant. rajungan yang telah dikupas tersebut selanjutnya akan dikirim ke perusahaan di daerah Bogor yang akan mengolah kembali sebelum diekspor.

“Kalau yang ekspor bukan saya, saya cuma supplier,” jelasnya.

Ungkap Markani, harga rajungan sudah terjun bebas sejak Covid-19 melanda. Sebelum pandemi, harga rajungan mencapai Rp500 ribu/kilogram.

Namun, saat ini harga rajungan hanya berkisar pada angka Rp280-300 ribu/kilogram. “Kalau harga sudah ambruk semenjak pandemi, sekarang rata-rata Rp280-300 ribu/kilogram,” keluhnya.

Markani menambahkan dari 2 kwintal rajungan mentah, menghasilkan daging rajungan seberat 50kg. Perbandingannya 3,5 kilogram rajungan mentah menghasilkan 1kg daging rajungan.

Dia mengungkapkan, ketika cuaca sedang bagus atau kemarau, hasil tangkapan nelayan rajungan mnurun. “Untuk produksi 2 kwintal sehari, mulai produksi jam 09.00-17.00 WIB, jumlah karyawannya sendiri ada 13 orang (pengupas rajungan),” pungkasnya.


Discover more from banteninside

Subscribe to get the latest posts to your email.

Leave a Reply

Back to top button