Banten

Viral Teluk Labuan Pantai Terkotor, Pemerintah Dituding Lalai

BANTEN – Pemerintah daerah dituding lalai dalam menjaga pesisir Teluk Labuan di Kabupaten Pandeglang. Hal itu terlihat dari menumpuknya sampah plastik di sekitaran Teluk. Padahal lokasi ini banyak disambangi oleh pemerintah saat tsunami terjadi pada tahun 2018 lalu.

“Saya yakin bukan pemerintah tidak tahu. Apalagi dulu pas tsunami banyak yang ke lokasi tersebut. Ini jelas ketidakpedulian pemerintah bersihkan sampah,” ucap Koordinator Pokja Relawan Banten Lulu Jamaludin, Senin (21/5/2023).

Aksi sejumlah relawan bersama warga sekitar membersihkan sampah di sekitar pesisir Teluk Labuan, Pandeglang, Senin (22/05/23).

Atas itu, Lulu mengaku telah menerjunkan sejumlah relawan ke pesisir Teluk Kecamatan Labuan. Relawan dikerahkan menyikapi video yang beredar dan memperllihatkan kondisi persisir Teluk. 

“Kalau tim fbn 6 personil yang turun dari Serang. Tapi ada juga dari relawan lain. Jumlahnya puluhan,” ujar Lulu, Senin (21/5/2023).

Lihat jugaAda Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Berwisata di Indonesia, Mau Ikutan?

Lulu menambahkan, sebagai kepedulian Pokja Relawan Banten terhadap kondisi pantai yang dipadati tumpukan sampah. Apalagi ini sudah menjadi menyebar luas di media sosial.  “Padahal kondisinya sering juga dilihat masyarakat,” kata Lulu.

Tak hanya Pemkab Pandeglang, Lulu mengatakan perasaan ini juga harus menjadi perhatian Pemprov Banten. Karena sebelumnya melalui Dinas Kelautan dan Perikanan akan melakukan revitalisasi Teluk Pandeglang tersebut.

“Kami juga gak begitu paham progresnya sejauh mana. Karena buktinya tumpukan sampai viral di media sosial, karena pantainya terkotor,” ujarnya.

Untuk diketahui informasi tumpukan sampah di pesisir Teluk Labuan Pandeglang viral di media sosial. Bahkan dalam video yang diunggah akun @panddawara yang menyebar luas disebutkan bahwa kondisi pantai di Teluk Labuan sebagai pantai terkotor. (*/red)


Discover more from banteninside

Subscribe to get the latest posts to your email.

Leave a Reply

Back to top button