Wahidin Halim dan Rano Karno Berpotensi Kembali Bersaing di Pilgub Banten 2024
BANTEN – Wahidin Halim (WH) dan Rano Karno berpotensi kembali bersaing rebutan kursi Gubernur Banten plus beberapa tokoh potensial lainnya.
Pemilihan Gubernur Banten tahun 2024 berpotensi mempertemukan kembali dua tokoh politik Banten yang pernah sama berlaga di Pemilihan Gubernur Banten tahun 2017.
Pemilihan Gubernur Banten akan digelar 27 November 2024 dalam Pemilihan Serentak, beramaan dengan pemilihan bupati/walikota.
Rano Karno sudah 2 kali berhadapan dengan Wahidiin Halim (WH). Namun pada kontestasi Pilkada 2011 kala itu, politisi PDIP itu mencalonkan diri sebagai wakil Gubernur Banten bersama Ratu Atut Chosiyah sebagai calon Gubernurnya dan berhasil mengalahkan WH yang berpasangan dengan Irna Narulita.
Lihat juga Tiga Kader Golkar Layak untuk Calon Gubernur Banten, Siapa Paling Potensial Menurut Pengamat
Pada Pilkada Banten 2011 pasangan Atut-Rano berhasil memenangkan kontestasi Pilkada tersebut dengan memperoleh suara sebanyak 49,64 persen atau sebanyak 2.136.035 suara.
Pasangan Atut-Rano berhasil mengalahkan pasangan Wahidin Halim-Irna Narulita yang hanya memperoleh sebanyak 1.674.957 atau 38,93 persen dan pasangan Jazuli Juwaini-Makmun Muzakki yang hanya memperoleh sebanyak 491.432 suara atau 11,42 persen dari.
Lihat juga Siapa Jago Demokrat di Pemilihan Gubernur Banten 2024
Pilkada 2011 total suara sah sebanyak 4.302.424 suara dari keseluruhan pemilih yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap sebanyak 7.118.587 pemilih.
Pasangan Atut-Rano diusung Partai Golkar,PDIP, Hanura, Gerindra, PBB, PKB, PAN, PPNUI, PKPB, PPD, dan PDS.
Sedangkan pasangan WH-Irna hanya diusung Demokrat dan pasangan Jazuli-Zakki diusung oleh PKS, PPP, PKNU, dan PBR.
Sedangkan di Pilkada Banten 2017 WH berhasil mengalahkan Rano Karno. Kala itu, WH berpasangan dengan Andhika Hazrumy yang merupakan trah keluarga Ratu Atut Chosiyah yang pernah berpasangan dengan Rano Karno di Pilkada 2011.
WH-Andhika berhasil memperoleh sebanyak 2.411.213 suara atau sebanyak 50,95 persen mengalahkan pasangan Rano-Embay Mulya Syarief yang memperoleh sebanyak 2.321.323 suara atau 49,05 persen yang hanya berselisih 89.890 suara dengan tingkat partisipasi masyarakat sebanyak 62,78 persen.
Pasangan WH-Andika diusung oleh partai Golkar, Demokrat, PAN, PKB, PKS, Hanura dan Gerindra. Unggul dibandingkan psangan Rano-Embay yang diusung PDIP, PPP, dan NasDem.
Melihat data tersebut, pengamat politik Usep Saeful Ahyar mengatakan, kemungkinan rematch antara Rano dan Wahidin Halim besar kemungkinan akan terjadi kembali.
Namun, pertarungan tersebut bukan hanya antara Rano dan Wahidin Halim seperti Pilkada Banten 2017 karena saat ini sudah banyak kandidat calon gubernur Banten yang bermunculan.
Saat ini, kata Usep, elektabilitas Rano dan Wahidin memang cukup tinggi sebelum bermunculan tokoh lain seperti Airin, Ratu Ratu Chasanah ataupun Itu Octavia Jayabaya.
“WH dan Rano itu memang punya elektabilitas tinggi, apalagi pertarungan pada Pilkada 2017 yang hasil akhirnya cukup tipis,” kata Usep melalui sambungan telepon, Minggu, (29/10/2023).
Dikatakan Usep, salah satu pesaing yang mungkin akan mencalonkan diri pada Pilkada Banten 2024 yaitu Iti Octavia Jayabaya dari Demokrat yang dahulu merupakan partai yang mendukung Wahidin Halim mencalonkan diri.
Akan tetapi sekarang Wahidin Halim telah berpindah dari Demokrat ke Partai Nasdem.
“Yang kemarin di 2017 mulai disebut-sebut saya kira sekarang udah lebih matang, saya melihat bahwa ada kekuatan-kekuatan yang menyaingi dua toko itu apalagi dengan WH keluar dari kekuatan lama yaitu partai Demokrat,” jelasnya.
Ungkap Usep, ada perbedaan antara Rano dan WH yaitu Rano karno menjabat sebagai gubernur Banten karena menggantikan gubernur yang sebelumnya terjerat kasusu korupsi dan Rano menjadi PLT.
Sedangkan WH menjadi gubernur berdasarkan pemilihan langsung oleh rakyat.
“Memang masih lebih unggul (WH) karena belakangan juga menjadi incumbent, tapi menurut saya ke depan ini akan tidak hanya didominasi dua tokoh itu saya kira jadi ada tokoh-tokoh lain yang akan muncul juga ke permukaan,” imbuhnya.
Usep menambahkan, kekuatan kedua tokoh tersebut juga tergantung dengan partai mana berkoalisi. Karena di Banten sendiri kekuatan partai Golkar dalam pemilihan kepala daerah lebih mendominasi seperti Pilkada 2011 dan 2017. (ukt)