Kabinet Prabowo-Gibran Kental dengan Politik Akomodatif
BANTEN – Presiden Prabowo Subiato telah mengumumkan susunan kabinetnya yang akan bekerja 5 tahun ke depan. Pengamat menilai pembagian kursi menteri di kabinet merah putih kental dengan politik akomodatif.
Pengamat Politik dan Peneliti Senior Populi Center Usep Saepul Ahyar memgungkapkan banyak masyarakat yang kecewa dengan komposisi kabinet. Hal itu karena sebelumnya digadang-gadang bahwa kabinet yang akan digunakan di pemerintahan Prabowo adalah kabinet zaken.
“Banyak yang mengkritisi bahwa soal kabinetnya yang dijanjikan zaken kabinet. Kabinet profesional yang mempertimbangkan soal profesionalitas dan kompetensi, tapi ternyata politik akomodasi yang lebih dominan dibanding dengan profesional,” kata Usep melalui sambungan telepon, Senin, (21/10/2024).
Menurut Usep, kabinet merah putih tersebut lebih condong mengakomodasi kelompok yang turut membantu pemenangan saat Pemilu 2024 lalu. Politik akomodatif tersebut terlihat dari komposisinya yang cukup gemuk.
“Apakah benar banyak persoalan harus banyak menteri. Nah itu saya kira yang pertanyaan. Padahal sudah ada profesional yang ada di birokrasi,” tuturnya.
Dikatakan Usep, para menteri Prabowo juga turut diisi oleh kepentingan para pengusaha. Hal tersebut terlihat dari menteri yang direkrut olehnya. Ia juga menilai apabila kepentingannya berbeda, maka sangat memungkinkan untuk langsung reshuffle.
“Banyak pertanyaan publik yang sesungguhnya banyak harapan atau tidak. Kalau dari soal (penunjukan menteri) hak prerogatif ya memang hak prerogatif, tapi masyarakat berhak menilai apakah memberikan harapan atau tidak,” jelasnya.
Lihat juga Pemilu 2024, Visi-Misi Pasangan Prabowo-Gibran : Asta Cita
Terkait gaya kepemimpinan, kata Usep, menurutnya akan berbeda dengan gaya kepemimpinan Joko Widodo. Menurutnya saat dilantik menjadi presiden, Prabowo telah kembali menjadi dirinya sendiri.
“Dari pidato saya kira Prabowo sudah kembali menjadi dirinya, walaupun banyak mengakomodasi kepentingan lain termasuk (kepentingan) Jokowi,” imbuhnya. (ukt)