Nasional

Smart Card Jemaah Haji Jangan Sampai Hilang

JAKARTA – Aplikasi Kawal Haji yang dirilis Kementeria Agama menjadi kanal penghubung antarjemaah haji, petugas, keluarga, dan publik, serta stakeholder lainnya,

Aplikasi ini hadir dengan dua fitur utama. Pertama, pelaporan jemaah, khususnya berkenaan dengan layanan konsumsi, akomodasi, transportasi, termasuk jika ada jemaah terpisah dari rombongan, atau lupa arah pulang ke penginapan. Kedua, deteksi lokasi dan pergerakan jemaah untuk memudahkan proses pencarian jika ada jemaah yang tersesat.

Dalam siaran persnya, Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda menyampaikan, dari sejumlah laporan yang masuk di aplikasi tersebut, misalnya ada jemaah yang kehilangan smart card-nya. Diingatkan, para jemaah untuk segera melaporkan ke ketua rombongan atau ketua kloter, nanti dilaporkan ke ketua sektor dan diteruskan ke Kantor Daerah Kerja (Kadaker) Makkah.

Berita terkait : Syuriah PBNU Putuskan Haji dengan Visa Non Haji Cacat dan Berdosa

Selanjutnya, kata dia, pihak kadaker menyampaikan ke Kementerian Haji Arab Saudi. “Untuk diajukan penggantian,” terang Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Kamis (30/05/2024).

Dijelaskan, di musim haji 1445 H/2024 M, Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan kartu pintar (smart card) bagi jemaah haji, sekaligus sebagai akses mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

“Harus membawa smart card selama berada di Tanah Suci, terutama pada puncak haji di Armuzna,” tegas Widi. Smart card, imbuhnya, berisi sejumlah data di dalamnya, yakni nama jemaah, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jemaah di Makkah.

Smart card sangat penting, sehingga Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mewanti-wanti jemaah agar menjaga sebaik mungkin smart card miliknya. Jangan sampai hilang atau tertinggal terutama saat tawaf di mana kondisi tersebut jemaah berdesakan hingga berpotensi kartu pintar tersebut terlepas dari talinya.

“Simpan dengan aman di tas kecil yang dibawa,” pesan dia.

Ditambahkan, PPIH mengimbau kepada jemaah, untuk memanfaatkan fasilitas musala hotel untuk pendalaman manasik hajinya bersama pembimbing ibadah kloter maupun pembimbing ibadah yang ada di setiap sektor.

“Selain itu, bila dirasa ada keluhan kesehatannya, jemaah dapat berkonsultasi dan memeriksakan diri ke dokter dan petugas kesehatan lainnya untuk memperoleh penanganan dan obat yang dbutuhkan,” pungkas Widi.

131 Ribu Jemaah Tiba di Tanah Suci

Berdasarkan informasi dari PPIH Arab Saudi, Rabu, (29/05/2024) pukul 21.00 Waktu Arab Saudi (WAS) atau Kamis (30/05/2024) pukul 01.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), jemaah haji yang sudah tiba di Tanah Suci berjumlah 131.513 orang.

Dari jumlah tersebut terbagi dalam 335 kelompok terbang. Jemaah yang wafat hingga saat ini berjumlah 25 orang. Seluruh jemaah haji yang wafat akan dibadalhajikan.

Sementara pada Kamis (30/05/2024) terdapat 20 kelompok terbang, dengan jumlah 7.912 jemaah haji orang, akan diterbangkan ke Jeddah, dengan rincian sebagai berikut:
1. Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 880 jemaah /2 Kloter
2. Embarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.440 jemaah/4 Kloter
3. Embarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah/1 Kloter
4. Embarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.113 jemaah/3 Kloter
5. Embarkasi Palembang (PLM) sebanyak 444 jemaah/ 1 Kloter
6. Embarkasi Batam (BTH) sebanyak 350 jemaah/ 1 Kloter
7. Embarkasi Makassar (UPG) Sebanyak 900 Jemaah/ 2 Kloter
8. Embarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 324 jemaah/1 Kloter 9. Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 1.320 jemaah/3 Kloter
9. Embarkasi Aceh (BTJ) sebanyak 388 jemaah/ 1 Kloter; Dan
10. Embarkasi Padang (PDG) sebanyak 393 jemaah/ 1 Kloter


Discover more from banteninside

Subscribe to get the latest posts to your email.

Leave a Reply

Back to top button