Pilkada

Tiga Kader Golkar Layak untuk Calon Gubernur Banten, Siapa Paling Potensial Menurut Pengamat

Penulis Ukat Saukatudin - Jurnalis banteninside.co.id

Tiga kader potensial dari Partai Golkar Banten, yakni Rat Tatu Chasanah, Ahmed Zaki Iskandar, dan Airin Rachmi Diany, memiliki kans untuk mencalonkan atau dicalonkan sebagai Gubernur Banten di PIlkada 2024. Masing-masing memiliki kelebihan dari sisi elektroal, baik dari sisi popularitas maupun keterpilihan atau elektabilitas.

Ketiga diketahui pernah menjadi konstestan Pemilihan atau pemilihan kepala daerah, di masing-masing daerahnya. Tatu dua kali pilkada di Kabupaten Serang, Zaki pun dua kali di Kabupaten Tangerang, dan Airin dua kali pilkada di Kota Tangerang Selatan. Dari semua pilkada, mereka berhasil memenangkan dan menjabat dua periode sebagai kepala daerah.

Lihat juga Pilkada Serentak Dimulai Oktober 2023, Simak Tahapan Terpenting

Dari hasil pilkada di masing-masing daerah, bisa saja menjadi alat ukur sederhana atas tingkat keterpilihan dan potesi elektoral ketiganya dengan cara membandingan perolehan suara, jumlah pemilih terdaftar, dan jumlah pemilih yang memberikan hak suara.

Mari kit abaca data berikut. Ratu Tatu Chasanah saat ini menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Banten  merupakan Bupati Kabupaten Serang selama 2 periode , yaitu 2015-2020 dan periode 2020-2025. Saat Pilkada 2015 Ratu Tatu Chasanah berpasangan dengan Panji Tirtayasa dan memperoleh 319.696 suara atau sekitar 60,52 persen. Mereka mengalahkan pasangan Ahmad Syarif Madkurulah dan Aef Saefullah yang hanya memperoleh 208.558 suara atau 39,48 persen dari jumlah total suara 528.254 suara. Dengan tingkat partisipasi masyarakat hanya sebesar 50,36 persen dari total pemilih dalam DPT sebanyak 1.113.656 pemilih. Tatu-Panji diusung Parati Golkar,PDIP,Demokrat,PKS, dan sejumlah partai lainnya.

Pilkada 2020 Tatu kembali berpasangan dengan Pandji Tirtayasa dan berhasil menang untuk periode kedua dengan perolehan suara 429.054 mengalahkan pasangan Nasrul Ulum-Eki Baihaki yang meraih 247.310 suara. Pada Pilkada 2020 jumlah partisipasi pemilih sebanyak 64 persen dari jumlah DPT  1.132.717 pemilih.Tatu-Pandji diusung oleh 10 partai yaitu Golkar, PAN, PDIP, PBB, PKS, PPP, Hanura, Berkarya, NaDem, dan PKB. Sementara Nasrul-Eki diusung oleh Demokrat dan Gerindra.

Lihat juga Ratu Ria, Ketua Golkar Kota Serang Siap Bersaing di Pilkada 2024

Sementara Ahmed Zaki Iskandar, Bupati Tangerang 2 periode, memenangkan Pilkada Kabupaten Tangerang periode 2013-2018 dan periode 2018-2023. Pilkada 2013 Ahmed Zaki berpasangan dengan Hermansyah, memperoleh 599,478 suara atau 55,46 suara dari total pemilih dalam DPT 1.161.855 pemilih. Ahmed Zaki-Hermansyah diusung oleh partai Golkar, Hanura, Gerindra, PKS, PKB,PBR dan PBB.

Pada Pilkada 2018, Zaki berpasangan dengan Mad Romli bahkan menjadi calon tunggal.  Melawan kotak kosong, Zaki-Mad Romli memperoleh 941.804 suara dengan tingkat partisipasi pemilih 61,55 persen dari jumlah DPT sebanyak 1.843.188 pemilih.

Kader Partai Golkar lainnya aalah Airin Rachmi Diany.  Walikota Tangerang Selatan selama 2 periode ini berpasangan dengan Benyamin Davnie, diusung Partai Golkar, Demokrat, PKS, PDIP, PKB, PDS, PKPI, dan berhasil meraih 241.797 atau 53,67 suara .  Total Pemilih pada putaran kedua Pilkada 2010 sebanyak 783.181 pemilih.

Pada Pilkada 2015, Airin-Benyamin kembali menjadi Walikota dan Wakil Walikota, memperoleh 302.298 suara atau sebanyak 59,62 persen dari total pemilih yang datang ke TPS sebanyak 533.807 orang. Angka partisipasi masyarakat di Pilkada 2010 sebesar 57,99 persen dari total DPT 920.582 pemilih.

Berdasarkan data tiga kader Golkar tersebut, dari sisi jumlah pemilih, tingkat keterpilihan, dan popularitas, nama Ahmed Zaki Iskandar alias Zaki, sangat potensial. Dua kali Pilkada, dengan jumlah pemilih yang tinggi elektalitasnya sangat baik. Potensinya kuat, karena dari 8 kabupaten/kota di Banten, Kabupaten Tangerang dalah aerah dengan jumlah pemilih terbanyak. Kabupaten Tangerang beberapa wilayahnya berbatasan langsung dengan  kecamatan di Kota Tangerang dan Kota Tagerang Selatan, sehingg tidak sulit bagi Zaki mendongkrak popularitas dan elektabilitasnya di wilayah pemekeran Kabupaten Tangerang itu.

Potensi Tatu juga tak kalah mentereng. Sebelum dua kali menjabat Bupati, dia menjabat Wakil Bupati Serang yang turut berkontribusi signifikan pada raihan suara Pilkada tahun 2005 itu. Kemenangan suara di atas 50 persen bisa dianggap tabungan suara untuk dijadikan investasi jika maju sebagai calon gubernur. Popularitasnya di daerah tetanga, seperti Kota Serang dapat diandalkan, mengingat aktivitas politik maupun jaringan keluarganya masih terikat kuat di wilayah pemekaran Kabupaten Serang ini.

Kader Golkar selanjutnya adalah, Airin Rahmy Diani, Walikota Tangerang Selatan dua periode. Airin menjadi pesaing potensial Zaki di internal Partai Golkar, walau saat ini dialah yang tampak paling gencar menysosialisasikan diri sebagai bakal calon  gubernur. Perolehan suara Airin bersama Benyamin Davnie pada pilkada periode kedua sangat signifikan meski jumlah pemilihnya jauh lebih kecil dari Kabupaten Tangerang dan jika dibandingkan raiha suara Zaki pada pilkada periode keduanya.

Atas gambaran terhadap tiga kader Golkar itu, pengamat politik, Agus Sutisna saat dimintai komentarnya mengungkapkan bahwa Airin lebih berpotensi akan dicalonkan pada Pilgub Banten 2024. Hal itu karena Airin lebih unggul dari berbagai sisi dibanding Tatu dan Zaki.

“Dugaan saya yang terkuat Airin yang akan dimajukan oleh Golkar. Ia lebih unggul dalam banyak sisi dibanding Tatu. Sementara Zaki kemungkinan disiapkan untuk Pilkada DKI Jakarta, minimal sebagai bakal calon wakil gubernur,” kata Agus Sutisna melalui pesan Whatsapp, Minggu, (24/9/2023).

Menurut pengajar Universitas Muhammadiyah Tangerang ini, popularitas dan elektabilitas Airin jauh di atas Tatu maupun Zaki untuk Pilgub Banten. Karena Airin sudah mempromosikan dirinya baik menggunakan baliho ataupun lainnya, sedangkan Tatu dan Zaki tidak.

Dikatakan Agus Sutisna, kepemimpinan Airin sendiri saat menjabat sebagai Walikota Tangerang Selatan selama 2 periode relatif dinilai baik oleh publik. Selain itu, Airin juga bukan bagian langsung dari trah dinasti Ratu Atut Chosiyah.

“Satu lagi, Airin mencerminkan sosok yqng lebih intelektual, visioner dan modernis. Banten butuh sosok seperti ini untuk mengejar ketertinggalan dalam pembangunan dan kemajuan,” ungkap anggota KPU Banten periode 2018-2023 ini.


Discover more from banteninside

Subscribe to get the latest posts to your email.

Back to top button