KPU RI Tindaklanjuti Temuan Migrant CARE Soal Pemilih Ganda di Luar Negeri
BANTEN – KPU RI menindaklanjuti temuan Migrant CARE terkait belasan ribu daftar pemilih tetap (DPT) ganda yang ditetapkan oleh Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) New York untuk Pemilu RI di New York tahun 2024.
Anggota KPU RIKPU RI, Betty Epsilon Idroos mengatakan, pihaknya sedang mengkoordinasikan temuan Migrant CARE terkait DPT ganda untuk Pemilu RI di New York. Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini data pemilih ganda tersebut sedang dianalisa.
“Kami sudah kooridnasi. Sedang dianalisa ya sama temen-temen New York,” jawab Betty singkat melalui pesan Whatsapp, Rabu, (24/01/2024).
Dihubungi terpisah, Pengamat Kepemiluan yang juga anggota KPU Banten periode 2018-2023, Agus Sutisna menjelaskan, setiap kali Pemilu kasus pemilih ganda selalu terjadi.
Lihat juga Migrant CARE Dapat Aduan Belasan Ribu DPT Ganda di PPLN New York
Akan tetapi, kata dia, untuk Pemilu 2024 kalaupun masih ada pemilih ganda semestinya tidak terlalu banyak seperti Pemilu sebelumnya. Hal itu karena pengolahan data pemilih untuk Pemilu 2024 lebih intens dan ketat.
“Kalaupun masih ada mestinya sih nggak banyak karena kerja-kerja olah data untuk Pemilu 2024 ini lebih intens dan ketat. Penyisiran data ganda dilakukan lebih baik,” ungkap Agus Sutisna.
Agus menuturkan, data pemilih ganda bisa terjadi karena beberapa hal, seperti saat penyisiran data ganda yang dilakukan masih belum tuntas atau karena kesalahan sistem aplikasi Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih).
Ditambahkan, apabila kegandaanya sama-sama terjadi di Luar Negeri seharusnya KPU RI tinggal memerintahkan PPLN untuk membersihkan data-data tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Eksekutif Migrant CARE Wahyu Susilo mengatakan, pihaknya menerima informasi dan pengaduan dari Diaspora Indonesia yang ada di New York. Ia mendapatkan informasi terkait keanehan dalam DPT luar negeri (LN) di Panitia Pemungutan Suara Luar Negeri (PPLN) New York untuk Pemilu 2024.
“Kita menemukan ada nama yang sama persis dan nomornya urut tetapi dengan nama yang sama dia itu mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Pemilu dengan dua metode berbeda yaitu metode kotak suara keliling (KSK) dan TPS,” kata Wahyu melalui video yang diterima banteninside.co.id dari Wahyu Susilo melalui pesan Whatsapp, Selasa, (23/01/2024).
Setelah mendapat aduan tersebut, kata Wahyu, pihaknya langsung memastikan dan memverifikasi kebenaran terkait DPT ganda yang telah ditetapkan oleh PPLN New York.
“Atas informasi dan pengaduan tersebut Migrant CARE melakukan verifikasi atas DPT LN tersebut yang terdiri dari 11.141 pemilih. Berdasarkan verifikasi tersebut ditemukan beberapa data bermasalah dari DPT LN tersebut antara lain, nama nama berganda dengan pilihan metode pemilihan yang berbeda-beda. Jumlahnya ini belasan ribu kalau menurut verifikator migrant care dan sampai sekarang kita masih memplototi ini,” ungkap Wahyu.
Wahyu menemukan banyak nama ganda yang disebut 2 kali maupun 3 kali dan sebagian besar salah satunya melalui metode POS dan metode lainnya melalui TPS.
Ia memastikan bahwa nama-nama ganda tersebut bukan nama pasaran dan dapat dipastikan bahwa nama tersebut bukan dua orang yang berbeda. Pada saat melakukan verifikasi, petugas verifikator juga mengenali salah satu dosennya asal Indonesia dan telah pulang ke Tanah Air beberapa waktu lalu. (ukt)
One Comment