Pengamat Nilai Debat Pertama Capres Belum Utuh Menguliti Gagasan Capres
BANTEN – Debat pertama calon presiden (Capres) untuk Pemilu 2024 telah dilaksanakan pada 12 Desember 2023, lalu. Namun, pengamat meniilai, para capres belum secara utuh menyampaikan gagasannya.
Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Universitas Esa Unggul, Harits Hijrah Wicaksana mengungkapkan, sesi debat pertama masih belum menggali gagasan para kandidat capres. Karena ketiga capres pada saat debat pertama seperti pemandu sorak saja yang akan diberikan tepuk tangan oleh pendukungnya setelah mereka berbicara.
“Saya melihat penyampaian gagasannya dari ketiga capres ini belum maksimal, ini seperti pemandu sorak saja,” kata Harits melalui pesan Whatsapp, Jumat, (15/12/2023).
Menurut Harits, pada sesi debat pertama ini, moderator beberapa kali harus mengingatkan masing-masing pendukung yang bersorak. Seharusnya para pendukung yang hadir dalam arena debat tidak membuat kegaduhan dengan menyoraki capres dukungannya.
“Kayak pemandu sorak, berapa kali coba moderator harus mengingatkan. Harusnya para pendukungnya jangan teriak2 seperti itu inikan debat capres,” ungkapnya.
Lihat juga Dari Debat Capres : Kekuasaan Lebih dari Sekadar Soal Bisnis dan Uang
Harits menyayangkan sikap dari salah satu calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 2 yaitu Gibran Rakabuming Raka yang ikut menjadi pemandu sorak dengan mengompori para pendukungnya sampai berdiri.
“Diakan cawapres harusnya sikapnya tenang, elegan, ini malah ikut ngompor-ngomoorin terus-terus begitu sampai berdiri itu tidak elok. Kita paham memang secara psikologis lebih muda, tetapi kontrol emosi juga harus dilatih karena beliau cawapres hari ini,” pungkasnya.
Terkait format debat, Harits mengkritisi posisi debat capres yang tidak terlalu nyaman. Hal itu karena ketiga capres berdiri tegak tanpa disediakan podium maupun kursi, sehingga tidak terlalu produktif dan seperti anak sekolah yang sedang dihukum.
“Inikan terlihat tidak terlalu produktif, misalkan saat Paslon ditanya dan ada yang terdiam, setelah itu berdiri tegap seperti itu. Capres kita seperti anak sekolah yang sedang dihukum dengan berdiri di tengah podium. Saya berharap di format kedua sampai kelima nanti sedikit diubah formatnya, dibuat sedikit lebih atraktif lebih menarik,” imbuhnya.
Ungkap Harits, dari segi waktu masing-masing capres pada saat debat juga sangatlah singkat. Capres hanya diberi 4 menit untuk menyampaikan visi-misi dan 1-2 menit untuk menjawab pertanyaan ataupun memberikan sanggahan.
Pada sesi debat pertama ini, kata Harits, ketiga capres baik nomor urut 1 Anies Baswedan, nomor urut 2 Prabowo Subianto, maupun nomor urut 3 Ganjar Pranowo semuanya masih merata atau tidak ada yang mendominasi.
Debat capres/cawapres sesi dua akan digelar pada 22 Desember 2023 mendatang. KPU RI tengah merancang kemungkinan mengubah sejumlah hal teknis terkait format dan lokasi debat. (ukt)