Penyandingan Data KPU Kota Serang Diwarnai Kericuhan, Bawaslu Tinggalkan Forum
BANTEN – Rapat pleno penyandingan data perolehan suara DPR RI Dapil Banten 2 yang dilaksanakan oleh KPU Kota Serang hingga Senin (08/07/2024) dini hari, sempat diwarnai kericuhan dan Bawaslu Kota Serang tinggalkan forum.
KPU harus melakukan penyandingan data C.Hasil tempat pemungutan suara (TPS) dengan D.Hasil kecamatan di 120 TPS Dapil Banten 2 sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor: 183-01-1416/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024. 120 TPS tersebut tersebar di 2 wilayah yaitu 74 TPS di Kota Serang dan 56 TPS di Kabupaten Serang.
KPU Kota Serang telah melaksanakan rapat pleno penyandingan data sejak tanggal 03-08 Juli 2024 namun belum juga usai. Ketegangan bermula ketika KPU Kota Serang meminta saran Bawaslu untuk melakukan rekapitulasi hasil hitung ulang 20 TPS yang hilang dokumen C hasilnya.
Hal ini memancing kemarahan seorang Saksi dari Partai Demokrat, Fery Fairuz, hingga ngamuk-ngamuk di ruang sidang yang bertempat di aula KPU Banten.
Lihat juga PDIP Sebut Suara Demokrat Harus Ikut Dikoreksi Pasca Perhitungan Ulang di 20 TPS
Ia menolak langkah KPU Kota Serang karena rekapitulasi hasil hitung ulang tidak sejalan dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memerintahkan untuk dilakukan penyandingan. Jalanya rapat pun diskors hingga lebih dari dua kali karena tak menemui titik temu.
Massa Partai Demokrat dan PDIP sama-sama memadati area kantor KPU Banten dan sempat berusaha merangsek masuk ke arena pleno. Namun berhasil dihalau oleh pihak keamanan.
Akibat ketegangan massa, begitu sidang hendak dimulai pada pukul 00.48 WIB, jajaran Bawaslu Kota Serang memilih keluar dari forum karena alasan keamanan. Mereka memilih tak mengikuti rapat plano karena situasi rapat berjalan tegang.
“Situasi nya tidak kondusif yah,” kata Ketua Bawaslu Kota Serang Agus Aan kepada wartawan sembari berjalan meninggalkan kantor KPU Banten.
Agus Aan mengungkapkan, sebelum keluar pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Bawaslu RI. Pihaknya mengaku mendapatkan saran dari Bawaslu RI agar rapat plano ditunda hingga besok.
“Untuk keselamatan kami (kami minta) sidang ditunda dan ini atas arahan Bawaslu RI yah,” ungkapnya.
Setelah Jajaran Bawaslu Kota Serang meninggalkan ruangan forum, ketegangan kembali terjadi.
Kali ini dari kubu PDIP yang meminta untuk masuk hingga terjadi aksi saling dorong dengan kepolisian.
Namun ketegangan yang melibatkan puluhan massa tersebut berhasil diredam oleh kedua kubu, baik dari PDIP maupun Demokrat. (ukt)