Pilkada

Debat Kandidat Pilgub Banten Belum Bicara Strategi Realisasi Program

BANTEN – Pengamat menilai debat pertama pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Banten untuk Pilkada 2024 hanya berbicara sebatas program, namun tidak menyentuh soal strategi sosialisasi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Pengamat Politik dan Kebijakan Publik yang juga Dosen Magister Administrasi Publik Universitas Esa Unggul, Harits Hijrah Wicaksana.

“(Program) sekolah gratis, dan kesehatan itu kewajiban pemerintah. Kalau pake anggaran negara bukan gratis. Saya belum melihat calon ngomongin cara realisasi program tersebut,” kata Harits melalui pesan Whatsapp, Kamis, (17/10/2024).

Menurut Harits, pada debat yang dilaksanakan Rabu (16/10/2024) malam itu para calon hanya berbicara sebatas konteks kampanye gratis.

“Garis bawah yang harus ditekankan bukan gratis. Itu kewajiban jangan ngomong gratis saya bilang. Kok kayaknya masyarakat Banten dianggap murahan, (calon jangan) berbicara gratis,” tuturnya.

Lihat juga Debat Perdana Pilgub Banten : Obral Komitmen Soal Pemerataan Pembangunan

Harits mengungkapkan, sekolah gratis merupakan kewajiban Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menyelenggarakan pendidikan dasar. Sehingga pemerintah harus menyiapkan infrastruktur, seragam, dan terpenting adalah menyetarakan kurikulum pendidikan.

“Paling penting setarakan kurikulum, setarakan kemampuan guru. Banyak (pembahasan debat) yang tidak substansi, banyak yang tidak menyentuh, masih ngawang semua jawabannya normatif,” tegasnya.

Dikatakan Harits, kampanye dengan label kata gratis merupakan gaya kampanye zaman dahulu dan terkesan tidak modern. Sehingga ia berharap debat selanjutnya lebih kepada mendalami isu dan persoalan yang ada di Banten.

Ketika berbicara persoalan di Banten, kata Harits, para calon harus berani mengungkapkan berapa angka pengangguran, anak putus sekolah, kesehatan, dan kemiskinan.

“Bandingkan angka tadi, harus dipetakan berapa APBD Banten bera. Jabarkan selama ini untuk apa,” tuturnya.

Harits juga mengatakan, anggaran APBD Provinsi Banten lebih banyak untuk belanja pegawai. Ia juga turut mengungkapkan bahwa kedua kandidat saat berdebat hanya berbicara, namun tidak ada edukasi dan pesan penting bagi pemilih. (ukt)

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button
Home
Search
Daftar
Laporkan
Stats