Jalan Raya Padarincang-Cinangka Lumpuh, Akibat Longsor di Padarincang

BANTEN – Longsor yang terjadi di Desa Batukuwung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang menutup akses Jalan Raya Palima-Cinangka (Palka).
Berdasarkan pantauan, longsor terjadi di ruas Jalan Raya Palima-Cinangka yang berada tepat di depan kantor Desa Batukuwung. Longsoran berasal dari bukit yang berada di dekat jalan. Material longsor terdiri dari tanah dan juga bebatuan. Pada Jumat, (07/03/2025) pukul 11.30 WIB petugas gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI-Polri, dan masyarakat masih berupaya membersihkan material longsor menggunakan alat berat dan juga sekop.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Serang Haryadi mengatakan, proses pembersihan material longsor dilakukan dengan menurunkan tiga unit alat berat. Peristiwa tersebut terjadi sejak sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
“Ini sedang dilakukan pembenahan (longsoran) tanah yang menguruk Jalan Palka,” katanya di lokasi.
Lihat juga Banjir Landa Kecamatan Padarincang Kabupaten Serang
Ungkap Haryadi, longsor menutup akses lalu lintas dari Serang menuju Cinangka dan sebaliknya. Menurutnya, situasi ini terjadi akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi.
“Sementara untuk akses dari Serang ke Cinangka ini belum bisa dilalui. Karena memang timbunan longsor ini sangat tinggi,” jelasnya.
Menurut Haryadi, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Selain di ruas Jalan Palka, kondisi serupa juga terjadi di titik lainnya di Desa Kadukempong. Namun tidak separah longsoran yang menutup ruas Jalan Palka.
Di tempat yang sama, Sekretaris Camat Kecamatan Padarincang Daniel Suherlan mengatakan, selain longsor, di Kecamatan Padarincang juga terjadi banjir yang merendam 13 desa.
“13 desa yang terkena banjir dari luapan air Sungai Cikalumpang,” katanya.
Namun, kata Daniel, pihaknya belum mendapatkan data rumah yang terendam banjir. Banjir terjadi akibat curah hujan deras yang mengguyur sejak dini hari. Menurutnya, ketinggian banjir terparah yaitu 1,5 meter di Desa Padarincang.
Daniel membantah banjir terjadi akibat penebangan pohon yang dilakukan di Kecamatan Padarincang.
“Tidak ada untuk penebangan hutan. Di sini memang murni dari luapan Sungai Cikalumpang,” imbuhnya. (ukt)