Warga Calincing Kota Serang Keluhkan Urukan Proyek Sumbat Aliran Sungai

BANTEN – Warga Lingkungan Calincing Pasir Kali Kelurahan Tembong, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang keluhkan aliran sungai atau kali yang tertutup urukan proyek.
Berdasarkan pantauan, aliran kali tersebut terkena urukan tanah proyek yang berada di atasnya. Lahan yang diuruk sangatlah luas karena mulai dari seberang Lapas Klas IIA Serang hingga tepat di dekat Jembatan Sagarahan. Atau lebih tepatnya proyek tersebut mengelilingi Pengadilan Tinggi Agama Banten.
Namun, saat ditelusuri tidak ada plang yang menandakan untuk apa proyek tersebut, meskipun aktivitas proyek terus berlanjut. Menurut warga sekitar, kali kecil yang terkena urukan tanah tersebut masih anak sungai aliran dari Bendungan Sindang Heula.
Lihat juga Jalan Raya Padarincang-Cinangka Lumpuh, Akibat Longsor di Padarincang
Salah seorang warga sekitar, Dian Hardiana mengatakan, akibat adanya proyek tersebut, lahan belakang rumahnya terdampak banjir luapan kali yang sudah dangkal. Hal itu terjadi karena kali belakang rumahnya yang hanya berjarak 50 meter dari lokasi proyek tertutup oleh tanah yang terbawa hujan.
“Kalinya pendangkalan, sekarang kalinya lebih tinggi dari tanah saya,” katanya saat ditemui, Sabtu, (08/03/2025).
Dian menjelaskan, saat ini lahan belakang rumahnya juga dipenuhi oleh tanah merah yang berasal dari urukan proyek. Ia mengaku telah melayangkan protes sebanyak dua kali melalui RT setempat. Setelah protes, pihak proyek akhirnya menurunkan beberapa orang untuk menggali kali secara manual.
Dian menjelaskan, tanah urukan dari proyek tersebut akan tetap terbawa air apabila hujan deras. Karena pihak pengembang proyek melakukan pengurukan tanpa membuat dinding penahan tanah terlebih dahulu.
“Kalinya sempet dibersihin pake tenaga beberapa orang. Klo di sananya belum didam tetap kebawa air,” jelasnya.
Terpisah, Ketua RT 01/RW 06 Lingkungan Calincing Pasir Kali, Jamuri mengungkapkan, proyek yang berada dekat lingkungannya tersebut sudah berjalan sekitar satu tahun. Sementara wilayahnya mulai merasakan dampak dari proyek tersebut sekitar tiga bulan lalu. Hal itu terjadi karena kali yang tertutup urukan dan hilangnya area resapan air.
Dikatakan Jamuri, sungai yang terdampak urukan tersebut karena pihak proyek melakukan pengurukan lahan dekat kali tanpa melakukan dam terlebih dahulu. Akibatnya, ketika hujan tanah urukan terbawa air dan akhirnya menutupi kali.
“Airnya bawa tanah merah urukan. Sebelum (lahannya) diuruk harusnya didam dulu supaya aman,” katanya.
Berdasarkan informasi yang ia peroleh, kata Jamuri, proyek tersebut nantinya akan dibangun hotel dan bangunan olahraga. Namun, ia mengaku tidak mengetahui secara pasti karena tidak ada plang informasi tentang proyek tersebut.
“Dengar-dengar sekilas dari (pekerja proyek) untuk mendirikan hotel, sarana olahraga. Tapi sementara gaada gambar, gaada plang,” jelasnya.
Jamuri berharap, kali yang saat ini tertutup urukan tanah tersebut segera dikeruk agar warga tidak terdampak banjir. Ia juga berharap pihak pengembang membangun dinding penahan tanah sebelum dilakukan pengurukan. (ukt)