Musim Kemarau Mundur, BMKG Minta Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem

BANTEN – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan agar masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem pada musim peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Serang, Tatang Rusmana mengatakan, musim kemarau tahun 2025 mengalami kemunduran yang seharusnya pada bulan Juni sudah kemarau. Tetapi mengalami kemunduran diperkirakan berkisar antara 1 hingga 3 dasarian atau sekitar 10 sampai 30 hari.
“Secara klimatologis, Juni hingga Agustus itu musim kemarau. Tapi tahun ini ada kemunduran antara 1 sampai 3 dasarian,” katanya melalui sambungan telepon, Selasa (24/06/2025).
Tatang menjelaskan, kemunduran ini disebabkan oleh dinamika atmosfer, seperti perlambatan angin di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan, yang memengaruhi peralihan musim.
Di Provinsi Banten sendiri, kata Tatang, awal musim kemarau berbeda-beda antar wilayah karena adanya 13 zona musim. Sebagian wilayah selatan seperti Kecamatan Sumur di Kabupaten Pandeglang diprediksi mulai mengalami musim kemarau pada dasarian kedua Juni. Sementara sebagian wilayah Kabupaten Serang baru akan memasuki musim kemarau pada dasarian ketiga Juni atau awal Juli 2025.
Lihat juga Flaring PT Lotte Chemical Ditengarai Picu Kenaikan Suhu Udara
Tatang juga meminta masyarakat agar waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas tinggi namun berdurasi pendek yang sering terjadi saat masa transisi. Meski singkat, hujan seperti ini bisa menyebabkan genangan air bahkan banjir lokal, terutama jika sistem drainase tidak optimal.
“Walaupun durasinya pendek, tapi hujannya bisa sangat deras. Ini mempercepat pengisian volume air di saluran-saluran drainase. Maka drainase perlu dipastikan dalam kondisi baik, baik dari segi daya tampung maupun aliran,” tuturnya.
Tatang juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan aplikasi Info BMKG yang dapat diunduh secara gratis di ponsel. Karena aplikasi ini memberikan pembaruan prakiraan cuaca dan notifikasi peringatan dini yang bisa diakses secara real-time.
“Aplikasi Info BMKG kami perbarui terus, khususnya saat ada potensi cuaca ekstrem. Masyarakat bisa memantau kondisi terkini untuk melakukan antisipasi lebih dini,” imbuhnya. (ukt)