Ekonomi Bisnis

Di Kota Serang Harga Beras dan Telur Merangkak Naik

BANTEN – Harga sejumlah bahan pokok di Kota Serang merangkak naik. Salah satunya terjadi pada beberapa komoditas bahan pokok seperti beras.

Penjual beras di Pasar Induk Rau, Kota Serang, Awing mengatakan, harga beras terus mengalami kenaikan. Kenaikannya juga sangat fluktuatif dari kisaran Rp500-Rp2.000. Kenaikan itu terus terjadi dan tidak bisa diprediksi.

Awing menyebutkan, harga beras standar saat ini sebesar Rp14.000/kg yang sebelumnya berada pada harga Rp12.000/kg.

Sedangkan beras kualitas sedang Rp14.500/kg yang sebelumnya Rp12.500/kg. Untuk beras kualitas medium Rp15.000/kg yang sebelumnya Rp13.000/kg, dan beras kualitas premium Rp15.500/kg yang sebelumnya hanya Rp13.500/kg.

“Dua minggu yang lalu awalnya Rp12.000/kg kalau yang kualitas paling standar. Kita kurang tahu naiknya karena apa tapi pedagang sama pembeli pada ngeluh,” kata Awing di Pasar Induk Rau, Jumat, (26/01/2024).

Dia mengungkapkan, harga beras yang mahal juga mempengaruhi daya beli masyarakat yang biasanya membeli beras satu karung saat ini hanya membeli 10 kilogram. Kemungkinan, harga beras akan terus naik hingga bulan Ramadhan tiba.

Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas telur ayam negeri. Salah satu penjual, Heri menyebutkan, saat ini harga Telur Ayam Negeri dihargai Rp26.000/kg yang sebelumnya hanya Rp25.000/kg.

Sedangkan harga minyak dengan kemasan Minyak Kita Rp15.000/liter sedangkan untuk harga minyak curah Rp13.500.

“Pakan mahal dampaknya ke harga telor, kalau awal tahun biasa aja stabil. Tapi Biasanya meningkat kalo bulan puasa,” ujarnya.

Lihat juga Ini Indikator Pendukung Capaian Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023

Berbeda dengan harga beras dan telur, harga daging ayam potong malah mengalami penurunan yang cukup drastis.

Salah seorang penjual daging ayam di Pasar Induk Rau, Jaenudin menjelaskan, pada Desember 2023 harga daging berada pada kisaran Rp35.000-Rp.38.000/kg. Namun saat ini, harga daging Ayam hanya dihargai Rp23.000/kg.

Dikatakan Jaenudin, harga daging yang turun drastis tersebut karena stok daging ayam yang banyak tapi daya beli masyarakat berkurang.

“Lagi banyak tapi pembeli sepi. Biasanya kalau bulan puasa mah naik melonjak. Tapi sekarang masih stabil,” ungkapnya. (ukt)


Discover more from banteninside

Subscribe to get the latest posts to your email.

Leave a Reply

Back to top button