Ekonomi Bisnis

Omset Penjual Hewan Kurban Tahun 2024 di Kota Serang Menurun

BANTEN – Omset penjual hewan kurban menjelang Idul Adha 1445 H/2024 di Kota Serang menurun.

Seorang penjual hewan kurban yang membuka lapak dagangannya di Jalan Bhayangkara, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten, Rahman Taufik mengungkapkan bahwa omzet penjualannya pada musim Idul Adha tahun 2024 mengalami penurunan.

“Banyak sekali perbedaannya, menyusut drastis sekali, 20-30 persen (omset) penjualannya,” katanya ditemui di lapak dagangannya, Senin, (10/06/2024).

Rahman menyebutkan, pada Idul Adha 2023 omsetnya mencapai Rp2,5 miliar dari total keseluruhan hewan kurban yang ia jual. Namun, saat ini hingga H-7 hari raya Idul Adha omset penjualannya baru mencapai sekitar Rp1,5 miliar.

“Ini kalau sekarang (omzetnya) baru 1,5 miliar (rupiah). Karena mungkin masih mau nambah hewan lagi. Mudah-mudahan ada peningkatan,” sebutnya.

Lihat juga Transaksi Karya Kreatif Banten 2024 Capai Rp13,5 Miliar

Rahman menduga, salah satu penyebab menurunnya penjualan karena saat ini sudah memasuki tahun ajaran baru bagi anak sekolah, sehingga masyarakat lebih mengalokasikan uang untuk anaknya sekolah.

Ungkap Rahman, domba yang ia jual dihargai mulai Rp2 juta-Rp7 juta, kerbau Rp21 juta-30 juta, dan sapi Rp21-35 juta. Ia menambahkan, perawatan hewan kurbannya selalu dijaga dan dimandikan minimal 2 kali dalam satu minggu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan, pihaknya memastikan bahwa hewan kurban di Provinsi Banten bebas dari penyakit PMK dan penyakit lainnya. Sejak tanggal 5 Juni, kata Agus, pihaknya sudah membagi tugas di 8 kabupaten/kota untuk melakukan pengecekan hewan kurban.

“Kami upayakan sebelum Idul Adha kami telah melakukan koordinasi dengan daerah asal. Daerah mana saja yg tidak boleh masuk ke Banten untuk memastikan daerah yang masuk kesini daerah yang cukup aman,” katanya.

Agus menyebutkan, kebutuhan hewan kurban di Provinsi Banten pada 2024 mencapai 80.000 ekor. Akan tetapi hingga saat ini baru tersedia 40.000 ekor.

“Nilai ekonomi berputar sekitar Rp674 miliar dari penjualan. Makanya kami ingin menjaga (kualitas hewan kurban),” imbuhnya. (ukt)


Discover more from banteninside

Subscribe to get the latest posts to your email.

Leave a Reply

Back to top button