Pemilu 2024, Bawaslu Tangsel Temukan 11 Ribu Data Pemilih Berpotensi Tak Kebagian Surat Suara
BANTEN – Sebanyak 11.003 data pemilih Kota Tangsel atau Tangerang Selatan dalam data wajib rekam KTP-el Disudukcapil terancam tidak mendapatkan surat suara pada Pemilu 2024.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tangerang Selatan mengungkapkan, temuan tersebut berdasarkan analisis antara data pemilih dalam daftar oemilih sementara hasil perbaikan (DPSHP) .
Lihat juga Pemilu 2024, Pemilih di Kabupaten Serang 1.226.201 Orang
Hasil analisa Bawaslu Kota Tangsel tersebut diunggah dalan akun instagram resmi Bawaslu Tangsel. Pihak Bawaslu Tangsel sudah memberikan izin untuk dikutip banteninside.co.id.
“Bawaslu membandingkan dengan data yang dipublikasikan oleh Disdukcapil Kota Tangerang Selatan, dimana ada 1.034.854 target dari wajib rekam KTP,-el” ujar Muhamad Acep, Ketua Bawaslu Kota Tangerang Selatan, dalan akun tersebut.
Acep juga menambahkan bahwa jika dibandikan dengan DPSHP KPU Kota Tangerang Selatan, jumlah pemilih Kota Tangsel 1.023.851 orang maka ada selisih sebesar 11.003.
Data tersebut merupakan potensi dimana mereka tidak mendapatkan surat suara dalam TPS yang tersebar di Kota Tangerang Selatan.
Karena itu, Bawaslu melakukan Rapat dengan KPU Kota Tangerang Selatan serta Disdukcapi Kota Tangerang Selatan untuk memastikan bahwa alasan dibalik dengan perbedaan data yang ada saat ini.
“Rapat tersebut menjadi dasar untuk memastikan data pemilih yang akan ditetapkan oleh KPU Kota Tangerang Selatan dalam rapat ini,” ujar Acep.
Dia menambahkan bahwa data nanti akan ditetapkan harus memenuhi keinginan Presiden pada Konsolidasi Nasional beberapa waktu yang lalu disampaikan, yakni agar data pemilih clean and clear.
“Oleh karena itu kami melaksanakan rapat koordinasi pada hari ini. Apalagi sekarang sedang ramai yang viral bahwa ada 52 juta pemilih ganda yang ditemukan oleh LSM,” ujarnya.
Namun yang perlu diperjelas, pada proses pengawasan yang dilakukan selama tahapan atau proses penetapan Bawaslu tidak menemukan data ganda.
“Ini merupakan pukulan bagi kami. Oleh karenanya, kami melakukan rapat ini untuk memastikan itu semua,” katanya. (*)