Banten

Warga Tuntut SMPN 12 Kota Serang Terima Calon Murid dari Kelurahan Pancur

BANTEN – Warga Kelurahan Pancur, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, menuntut pihak SMP Negeri 12 Kota Serang untuk menerima calon murid dari wilayah Pancur melalui Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025.

Tuntutan itu disampaikan warga saat unjui rasa di SMPN 12 Kota Serang senagai protes atas SPMB yang dianggap merugikan warga Pancur.

Puluhan warga berunjuk rasa di depan SMPN 12 Kota Serang sejak pukul 07.00 WIB hingga sekitar 11.00 WIB. Aksi tersebut tidak hanya diikuti oleh wali calon murid, namun juga calon murid yang turut hadir.

Baca juga SPMB Rawan Praktik Koruptif, Gubernur Banten Cuma Beri Imbauan

Perwakilan massa aksi, Ridho mengatakan, tuntutan mereka datang ke SMPN 12 Kota Serang hanyalah satu. Yakni menuntut agar siswa yang domisilinya berasal dari Kelurahan Pancur untuk diterima di sekolah tersebut. Karena jaraknya tidak jauh dari lokasi sekolah.

“Tapi kalau ternyata besok tuntutan kita juga nggak ada hasilnya, hanya omon-omon saja, ya aksi akan terus berlanjut,” katanya ditemui di lokasi, Senin (30/06/2025).

Pada saat aksi, kata Ridho, terdapat beberapa orang tua siswa yang bergabung menuntut hal yang sama. Yakni menginginkan anaknya diterima di sekolah tersebut, seperti dari Kelurahan Sayar, maupun Sepang. Jika ditotal, mencapai sekitar lebih dari 20 calon siswa.

Ridho mengungkapkan, hasil audiensi dengan pihak sekolah, Dinas Pendidikan Kota Serang, dan DPRD menyepakati bahwa siswa yang tidak diterima dapat masuk jika ditemukan data penerima yang tidak valid. Sehingga para siswa dari Kelurahan Pancur tersebut dapat menggantikan siswa yang tidak valid. Menurutnya terdapat lebih dari 20 nama yang tidak valid, sehingga cukup untuk menampung semua calon siswa tersebut.

“Kita kalau nggak sekolah di sini, di sekolah mana lagi, itu kan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang, Leni Puspasuri Sesunan, enggan berkomentar lebih banyak terkait polemik tersebut. Leni menyebut ada 20 siswa yang tidak diterima dan menuntut agar mereka diterima.

“Saya ada rapat yah nanti ke kepala sekola (kepsek) saja. Solusinya dikasih tahu kepsek ya,” katanya singkat. (ukt)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button