Pasar Modal Goes to Young Generation: Gaet Investor Muda, Tingkatkan Nilai Kapitalisasi Pasar
JAKARTA – Pasar Modal Goes to Young Generation digelar untuk menggaet kaum muda berinvestasi, seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap kokoh di tengah gejolak ekonomi global, pasar modal Indonesia di sepanjang tahun 2023 juga telah menunjukkan kinerja yang menguat.
Dalam siaran pers Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang diunggah dalam situs resminya menyatakan, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun 2023 mencapai 6,16%, yang ditutup pada level 7.272,79. Kinerja positif tersebut telah membawa IHSG berada di peringkat kedua pada bursa ASEAN.
Dikatakan, nilai kapitalisasi Indonesia tahun 2023 juga telah meningkat, yakni ditutup dengan nilai Rp11.674 triliun atau tumbuh sebesar 22,9% dari tahun sebelumnya. Nilai tersebut mencatatkan BEI pada peringkat tertinggi di bursa ASEAN dengan kapitalisasi pasar terbesar.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, berbagai prestasi bursa efek diharapkan dapat meningkatkan optimisme yang lebih besar lagi. “Baik bagi pelaku pasar modal maupun masyarakat luas,” ungkap Airlangga dalam sambutan secara daring pada acara Pasar Modal Goes to Young Generation, Kamis (11/01) lalu.
Keberhasilan kinerja pasar modal Indonesia, menurut Airlangga, tidak terlepas dari sinergi seluruh pemangku kepentingan beserta lembaga terkait. Pemerintah, imbuh dia, terus mempermudah akses terhadap bursa efek dan berupaya menarik minat masyarakat, terutama generasi muda, melalui pemanfaatan platform digital.
Lihat juga Penjualan Atribut Kampanye Pemilu 2024 Turun Drastis
Ketua Umum Partai Golkar ini memaparkan, dalam menarik minat ataupun partisipasi masyarakat maka diperlukan pengetahuan terkait pasar modal, di mana hal tersebut akan mempengaruhi kualitas pengambilan keputusan dalam berinvestasi di pasar efek.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2022 dengan 14.000 responden pada 34 provinsi di Indonesia, dapat terlihat bahwa tingkat literasi pada subsektor ini masih perlu ditingkatkan.
Dominasi Usia Muda
Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyebutkan bahwa prospek investasi saham Indonesia ke depan masih sangat menjanjikan. Hal tersebut dapat terlihat dari tingkat investor Indonesia yang saat ini didominasi oleh generasi usia muda.
Data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor meningkat hingga sekitar 12 juta total investor, di mana 79% di antaranya masih berusia kurang dari 40 tahun. Peningkatan tersebut tentunya berkembang seiring pesatnya perkembangan teknologi digital di Indonesia.
“Upaya Pemerintah adalah dengan inklusi di bursa dengan kegiatan Pasar Modal Goes to Young Generation untuk mahasiswa dan siswa seluruh Indonesia. Dan diharapkan ini menjadi langkah pengenalan pasar modal kepada masyarakat, terutama para akademisi. Ilmu yang disampaikan para narasumber diharapkan masyarakat bisa mengerti dan bisa mengambil keputusan investasi,” pungkas Airlangga. (red)