Banten

RTRW Kabupaten Serang Direview Civitas Akademika Itera

BANTEN– Review terhada[ Rencana Tata Ruang Wilayah atau RTRW Kabupaten Serang dilakukan mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung Selatan, Provinsi Lampung yang hasilnya akan menjadi masukan bagi Pemkab Serang saat mereview RTRW Tahun 2025 mendatang.

Staf Ahli Bupati Serang Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan Zaldi Dhuhana mengatakan, dalam Focus Group Discussion (FGD) bersama Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Itera, khusus di bidang teknik

Dijelaskan Zaldi, mahasiswa Itera Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota mempelajari Mata Kuliah (MK) Studio. MK Studio Mahasiswa ditugaskan untuk mereview RTRW di suatu daerah. “Kebetulan dipilih RTRW yang akan mereka review dan memberikan masukan itu RTRW Kabupaten Serang,” ujar .

Dengan digelarnya FGD sekarang, lebih lanjut ia menjelaskan, sebagai pendahuluan untuk membahas pertanyaan-pertanyaan mahasiswa yang nanti dijawab oleh perwakilan OPD atau data-data yang diperlukan dari OPD disambungkannya pada FGD sebagai pembukaannya. “Tapi kemudian nanti lanjutannya, akan ada dari mahasiswa Itera yang datang ke OPD untuk lebih mendapatkan data jelasnya,” terangnya.

Dia memperkirakan, untuk pelaksanaan review RTRW Kabupaten Serang sekitar tiga bulan ke depan. Sedangkan pada akhir kegiatan mereka akan memberikan masukan terkait dengan RTRW Kabupaten Serang dari sisi keilmuan yang mereka peroleh di kampus jurusan perencanaan wilayah dan kota.

“Hasil studi dari teman-teman mahasiswa Itera akan menjadi masukan buat kita, salah satu masukan dalam mereview RTRW kita tahun 2025,” paparnya.

Dosen Program Studi (Prodi) Perencanaan Wilayah dan Kota Itera, Yudha Rahman menerangkan, alasan mengambil wilayah Kabupaten Serang sebagai studi kasus namun bukan Pandeglang atau Kabupaten Lebak atau wilayah lainnya di Banten, karena menurutnya, Kabupaten Serang adalah salah satu wilayah yang memiliki karakter unik.

“Kabupaten Serang memiliki semua potensi, pesisirnya ada, pariwisatanya ada, industrinya ada, pertaniannya ada, sehingga kami jadikan sebagai studi kasus studi perencanaan wilayah tahun 2024 untuk mahasiswa semester tujuh Perencanaan Wilayah dan Kota Itera,” ungkapnya.

Dirinya berharap, produk yang dihasilkan menghasilkan rencana tata ruang wilayah dengan pendekatan pengembangan wilayah yang sebenarnya tidak murni RTRW. Akan tetapi laporan yang dibuat seperti materi teknis RTRW, misalnya ada enam kelas dengan wilayah yang menyebar.

“Nah, yang menyebar nanti misalnya kelas yang saya ampu di kluster Kecamatan Ciomas, Padarincang dan Cinangka. Itu satu kluster berbatasan semua dengan potensi agro dan ekoturisme, nanti mereka akan mencoba membuat pengembangan dengan kawasan utama unggulannya adalah Ciomas, Cinangka dan Padarincang,” terangnya. (rf)

Leave a Reply

Check Also
Close
Back to top button
Home
Search
Daftar
Laporkan
Stats