Opini

Wakil Rakyat yang Alakadarnya

Oleh Eka Satialaksmana

 

Wakil rakyat yang dipilih melalui pemilihan umum tahapannya sudah dimulai sejak Juni 2022 lalu dan kini telah memasuki tahapan pengajuan pendaftaraan bakal calon anggota legislatif (bacaleg). Seluruh partai politik mendaftarkan bakal calon anggota legislatifnya yang berlatarbelakang ragam profesi, mulai pengusaha, pelawak, komedian, artis, juga wartawan.

Ya bebas saja sih, sebab tidak larangan bagi orang yang berprofesi apapun untuk ‘melamar’ jadi legislator. Bahkan bekas narapidana juga bisa daftar jadi legislator asal sudah lewat masa jeda 5 tahun sejak dibebaskan dari penjara.

Foto Ilustrasi.

Syarat administratif pun tak sulit untuk sekadar menjadi legislator. Cukup berpendidikan menengah atas, surat sehat jasmani rohani, secarik keterangan bebas zat adiktif narkoba, serta lembaran pernyataan bermaterai seputar taat konstitusi dan pernyataan sepihak lainnya dari si bacaleg. Pokoknya tidak ada yang susah.

Untuk sekadar menjadi seorang legislator atau anggota legislatif cukup dengan beberap langkah ini :

Ketahui persyaratan yang diperlukan. Pertama, kenali persyaratan yang diperlukan untuk menjadi legislator, termasuk syarat usia, kewarganegaraan, tempat tinggal, dan persyaratan lain yang mungkin ditentukan peraturan perundang-undangan.

Lihat juga Presiden Pilihan Generasi Z

Pelajari sistem pemilu: Memahami sistem pemilu yang berlaku pada emilu tertentu sangat penting karena akan berpengaruh pada penentuan anda sebagai calon anggota legislatif terpilih kelak. Apakah sistem pemilu terbuka atau tertutup. Jika tertutup maka penentu legislator terpilih adalah partai politik.

Terlibat dalam partai politik: Kalau yang ini mutlak, karena bagaimana mugkin ikut Pemilu kalau tidak jadi anggota partai politik. Bergabunglah dengan partai politik dan mengikuti dan hadir dalam kegiatannya untuk bisa membangun dan mendapatkan jaringan, dukungan, dan memahami proses lebih dalam serta tentu saja dikenal petinggi partai.

Bangun basis dukungan: Utuk memperoleh dukungan pada saat Pemilu, basis dukungan di komunitas masing-masing untuk mengenal calon pemilihmu. Terlibatlah dalam kegiatan sukarela dan organisasi masyarakat untuk memperluas jaringan dan membangun reputasi yang baik dan mendapat simpati.

Ikuti pemilihan umum: Daftarkan diri anda sebagai calon legislator melalui partai politik dan ikuti proses pemilihan baik di internal partai untuk mendapatkan nomor urut dan terpenting memastikan nama anda didaftarkan ke komisi pemilihan umum.

Jika berhasil dapat nomor urut bagus, menaikkan popularitas dan mendapat simpati pemilih maka sekadar menjadi legislator bisalah ya.

Tapi, kalau mau menjadi legislator yang berdaya, kritis, berguna, dan bermanfaat untuk pemilih atau rakyat, ya jangan anggap enteng tugas legislator. Anda harus begini kalau mau berguna kelak sebagai legislator;

Terus belajar dan beradaptasi: Jika terpilih sebagai legislator maka harus mau terus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang kebijakan publik, bagaimana proses legislasi, dan tugas-tugas lain sebagai wakil rakyat.

Memiliki kualifikasi: Harus memantaskan diri dengan dimilikinya pendidikan yang memadai dan kualifikasi yang diperlukan untuk menjadi legislator, baik anggota DPR maupun DPRD.

Mengikuti dan mempelajari Isu-isu penting: Selalu melakukan penelitian yang mendalam dan pelajari isu-isu penting atas berbagai persoalan yang dihadapi negara maupun daerah. Kapasitas sebagai legislator dituntut untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang berbagai isu tersebut.

Kritis terhadap kebijakan dan Undang-Undang: Kritislah terhadap kebijakan dan undang-undang yang diajukan dengan teliti dan menganalisis secara seksama setiap kebijakan yang diajukan dan dijalankan untuk memahami dampaknya secara menyeluruh.

Kerja sama dengan rekan sejawat: Bekerjasamalah dengan wakil rakyat lainnya, meski beda partai politik. Hubungan yang baik dengan mereka yang memiliki pandangan berbeda untuk mencapai kompromi demi kepentingan publik.

Perkuat komunikasi dengan konstituen: Menjalin komunikasi dengan konstituen (pemilih) dengan cara mendengarkan masukan, saran, dan keluhan mereka. Berhenti menjadi wakil partai politik dan jadilah perwakilan mereka di legislatif.

Selalu terbuka menerima masukan: Masukan dari masyarakat, ahli, dan organisasi sipil sangat penting untuk mendapat tempat dan perhatian legislator. Dari perspektif yang berbeda dan evaluasi serta argumen berdasarkan bukti yang kuat tentu akan menjadi bahan masukan yang baik.

Jangan lupa, untuk menjadi legislator yang kritis dibutuhkan dedikasi, pengetahuan yang mendalam, dan keberanian untuk berseberangan dengan ketua umum partai politk jika sikap legislator yang pro kepentingan publik berbeda dengan  kebijakan partai politik. Apa berani ya..?

*Penulis adalah Relawan Jaringan Rakyat untuk Demokrasi dan Pemilu (JRDP)

Leave a Reply

Back to top button
Home
Search
Daftar
Laporkan
Stats